Lihat ke Halaman Asli

Pabrik Pupuk Atasi Ekonomi Petani

Diperbarui: 15 Maret 2023   07:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Presiden Joko "Jokowi" Widodo mengumumkan bahwa pemerintah berencana untuk membangun fasilitas produksi pupuk di Kabupaten Fakfak, Papua Barat, untuk menanggapi kekurangan global yang disebabkan oleh sanksi pimpinan Barat yang dijatuhkan pada Rusia atas invasinya ke Ukraina. "Ada kekurangan pupuk di seluruh dunia sekarang. Pas pasokannya kurang, jelas harganya naik," kata Jokowi, Senin, seperti dikutip Tempo. Presiden menambahkan, bahan baku pupuk mayoritas berasal dari Rusia. Sanksi terhadap Rusia telah memperumit transaksi bank dengan negara tersebut, serta pengiriman komoditas ekspor Rusia, menghambat pasokan mereka ke pasar global.

Pembangunan kawasan industri pupuk di Provinsi Papua Barat merupakan proyek besar untuk menciptakan lumbung pangan di Indonesia bagian timur. Sebab, selama ini pengiriman pupuk ke Wilayah Papua membutuhkan biaya logistik yang tinggi sehingga sulit mengembangkan sektor pertanian.

Hal itu disampaikannya saat menghadiri Kick-Off Meeting di Provinsi Papua Barat yang dihadiri Wakil Menteri BUMN I Pahala Mansury, serta perwakilan anggota Satgas, pejabat daerah Kabupaten Fakfak, Direktur Utama PT Pupuk Indonesia Bakir Pasaman, dan PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) Presiden Direktur, Pribadi Rahmat. "Proyek ini masuk dalam PSN (Proyek Strategis Nasional). Oleh karena itu, sesuai arahan Presiden, harus kita jaga sampai selesai. Jangan sampai ada gerakan tambahan yang menghambat pelaksanaan PSN," kata Bahlil dalam keterangan resminya, Selasa (28/2).

Pada kesempatan yang sama, Bahlil menegaskan proyek ini harus dilakukan secara simultan dan paralel dengan tetap berpegang pada aturan hukum. Ia mengapresiasi dukungan berbagai kementerian dan lembaga teknis lainnya yang turut mengawal percepatan investasi proyek kawasan industri pupuk di Papua Barat.

Indonesia merupakan negara agraris karena sebagian besar atau mayoritas penduduknya bekerja di sektor pertanian selain itu Indonesia juga dilewati barisan pegunungan yang subur. Suburnya lahan pertanian di Indonesia dikarenakan letak negara Indonesia berada di daerah yang beriklim tropis membuat proses pelapukan batuan yang terjadi di Indonesia terjadi secara sempurna yang membuat tanah menjadi subur. Indonesia juga merupakan negara kepulauan terbesar di dunia sebayak 17.508 pulau,dan dengan luas daratan 1.922.570 km. Hal ini sangat memungkinkan menjadikan Negara Indonesia sebagai Negara agraris terbesar di Dunia.

Di Negara agraris seperti Indonesia, pertanian mempunyai kontribusi penting baik terhadap perekonomian maupun terhadap pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat, apalagi dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk yang berarti bahwa kebutuhan akan pangan juga semakin meningkat. Selain itu ada peran tambahan dari sektor pertanian yaitu peningkatan kesejahteraan masyarakat yang sebagian besar sekarang berada di bawah garis kemiskinan.

Pergeseran sistem masyarakat dari agraris ke industrialis membuat kebijakan yang dibuat pemerintah pun menjadi kurang berpihak pada masyarakat petani. Para petani menjadi kesulitan memperoleh apa yang mereka butuhkan untuk mengembangkan lahan pertanian mereka. Banyak lahan-lahan pertanian berubah fungsi menjadi lahan industri. Banyak pabrik berdiri di atas lahan yang dulunya merupakan lahan yang subur. Para petani pun beralih profesi menjadi buruh pabrik karena tidak adanya modal untuk bercocok tanam. Banyaknya kesulitan yang dialami oleh petani yang mau menggarap lahan mengakibatkan mereka lebih memilih menjadi buruh pabrik. Mereka tidak usah lagi memikirkan membeli pupuk, pestisida, fungisida, pengairan, belum lagi kalau panen gagal. Pendistribusian pupuk juga tidak merata. Mereka harus membayar sangat mahal untuk bisa mendapatkan pupuk, atau meskipun harganya murah mereka susah mendapatkannya. Pemerintah sudah berusaha untuk meningkatkan produksi padi dengan banyak cara, namun belum mencapai target seperti apa yang diharapkan. Anggaran Daerah untuk membiayai operasional dan proyek Dinas Pertanian cukup besar setiap tahun, bahkan dapat melampaui hasil yang diproduksi petani itu sendiri. Namun nasib petani tetap mengambang. Harga pupuk yang melambung dan diiringi kelangkaan pupuk dipasaran sudah menjadi beban petani setiap tahun.

Permasalahan kelangkaan pupuk menjadi perhatian khusus karena dampak dari perang antara rusia dan ukraina. Rencana pembangunan pabrik pupuk di Provinsi Papua adalah Langkah yang sangat tepat untuk meningkatkan perekonomian Indonesia. Dengan adanya pabrik pupuk akan semakin terpenuhi kebutuhan pupuk petani dan berdampak pada peningkatan produktifitas pertanian. Produksi pupuk yang dihasilkan juga akan berpotensi untuk di ekspor dan meningkatkan pendapatan negara. Pabrik pupuk akan mempertahankan status Indonesia sebagai negara agraris, karena merupakan bentuk dukungan terhadap sector pertanian.

Pembangunan pabrik pupuk sangat berpotensi meningkatkan perekonomian bagi negara Indonesia, selain itu pemilihan tempat juga dirasa sangat strategis. Potensi sumberdaya lahan di Papua sangatlah besar untuk kegiatan pembangunan pertanian. Daya saing pertanian menjadi kunci untuk percepatan pembangunan pertanian, karena daerah yang memiliki daya saing pertanian yang bagus akan mampu menumbuhkembangkan setiap aspek usahatani dalam rangka optimalisasi sumberdaya lahan guna meningkatkan kesejahteraan petani secara berkelanjutan. Untuk meningkatkan daya saing pertanian diperlukan berbagai upaya dan kebijakan dari stakeholder guna meningkatkan pengaruh dari beberapa faktor yang menjadi titik bangkit dari pembangunan pertanian. Kerjasama dan koordinasi antara stakeholder dalam menjalankan setiap kebijakan menjadi kunci utama dalam keberhasilan meningkatkan daya saing pertanian.

Dengan pembangunan pabrik pupuk, pemerintah Indonesia tepat memanfaatkan sumberdaya alam. Pembangunan pabrik di Papua juga sangat efektif karena meminimalisir biaya produksi (transportasi). Melalui sudut pandang ekonomi setiap aspek modal alam mendukung terbentuknya kapital (barang dan jasa), tenaga kerja, serta lahan. Namun demikian pengunaan sumberdaya alam sebagai penopang system kehidupan juga harus berjalan besama pemanfaatnya sebagai modal pertumbuhan ekonomi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline