Lihat ke Halaman Asli

Perayaan HUT Ke-24 Tahun Seni Tari Wahyu Linggar Jati di Dusun Sleker Desa Kopeng

Diperbarui: 27 Agustus 2022   12:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Desa Kopeng selain terkenal sebagai desa wisata, juga terkenal akan tradisi dan budaya nya yang sampai saat ini masih tetap terjaga keasrian nya. salah satu nya yakni dengan adanya Organisasi Seni Tari Kuda Lumping Wahyu Linggar Jati.

Wahyu linggar Jati juga akrap disapa dengan sebutan (WLJ) Organisasi Wahyu Linggar Jati sendiri berasal dari Dusun Sleker Desa. Kopeng Kec, Getasan Kab. Semarang. Yang berdiri sejak 11 Juli 1998 hingga kini tepat pada tahun 2022 menginjak usia yang Ke-24 Tahun.

Perayaan ulang tahun organisasi seni tari Wahyu Linggar Jati yang Ke-24 tahun di ketuai oleh Bapak Agus Surolawe yang sekaligus beliau menjadi ketua di organisasi WLJ tersebut.  HUT Ke-24 Tahun kali ini mengusung tema tentang "suko lelangan edining kabudayan" yang mempunyai makna : "kebudayaan tetap terlestarikan meskipun berada di tengah-tengah pemuda zaman sekarang". Event WLJ dilaksanakan di Rest Area Kopeng pada tanggal 16/07/2022.

Perayaan HUT WLJ Ke-24 Tahun berkerja sama dengan anak KKN MIT Kelompok 99 Uin Walisongo Semarang. Disini peran anak KKN untuk saling membantu dan mensukseskan kegiatan masyarakat yang berada di sekitar posko KKN Kelompok 99 tepatnya di Dsn. Sleker Rt.07/Rw.05. "Harapannya untuk organisasi ini kedepan nya bisa terus berkembang dan tidak hanya berhenti di usia yang ke-24 tahun dan semoga para pemuda di Desa Kopeng bisa terus melestraikan budayanya." tutur bapak Agus Surolawe.

Pagelaran budaya ini pernah tertunda pelaksanaan nya kurang lebih 2 tahun an yang di sebabkan adanya Covid-19. Dan pada akhirnya tepat pada tanggal 16 juli 2022 resmi dilaksanakan nya perayaan HUT Ke-24 Tahun Seni Tari Wahyu Linggar Jati. dalam event ini WLJ juga berkolaborasi dengan beberapa lembaga organisasi seni tari yang berasal dari Desa Kopeng, diantaranya meliputi :

  • Wahyu Linggar Jati (Sleker, Kopeng)
  • Laras Budoyo Manunggal (Tayeman, Kopeng)
  • Turonggo Mangunggal Sadyho ( Kopeng)

Pagelaran budaya berlangsung kurang lebih berkisaran 8 jam dari jam (16.00-12.00) WIB. Penampilan kuda lumping yang semakin malam semakin spektakuler, yang membuat antusias para warga kopeng dan sekitarnya semakin malam kian membludak. Di acara tersebut kurang lebih telah dihadiri oleh 1000 penonton.  

Para penonton pertunjukan budaya Wahyu Linggar Jati dominan dari warga desa kopeng itu sendiri, akan tetapi tidak menutup kemungkinan jika pagelaran budaya ini juga di hadiri oleh pengunjung yang berasal dari luar kota diantara nya seperti: Ungaran, Banyubiru, Demak, Bekasi, Jepara, Cilacap dan sebagainya. setiap pengunjung yang menyaksikan pagelaran budaya akan di kenakan tarif sebesar Rp.5000 Baik kepada pengguna sepeda motor maupun mobil, yang digunakan sebagai keamanan parkir pengnjung saat berlangsungnya event pagelaran budaya tersebut. Dan untuk para pejalan kaki tidak di kenakan tarif apapun dalam menyaksikan pagelaran tersebut.                                              

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline