Lihat ke Halaman Asli

Masih Tentang Agus, Cagub DKI Jakarta

Diperbarui: 1 Oktober 2016   12:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: hello-pet.com

May. Inf. TNI AD Agus Harimurti Yudhoyono M. Sc, MPA, MA, putra pertama Presiden RI ke 6, peraih Adhi Makayasa Tri Sakti Wiratama th 2000 itu mendadak menjadi pusat pemberitaan. Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), cucu tokoh militer: Sarwo Edhie Wibowo yang disegani pada zamannya ini akan menantang Cagub DKI Jakarta (petahana): Basuki Tjahaya Purnama (BTP). Mampukah AHY mempecundangi BTP?

Tak seorang pun dapat memastikan, apakah AHY akan keluar sebagai pemenang dan dua Cagub lainnya akan menjadi pecundang. Tak seorang pun, bahkan para pengamat politik ternama sekalipun!

Tentang AHY, boleh saja mereka berkata bahwa, betapa belum berpengalamannya beliau dalam hal birokrasi atau, AHY terlalu dini  mengakhiri karir militernya demi menjangkau sesuatu yang tak pasti. Pro dan kontra pun berseliweran hampir di semua mass media.

Sebaliknya, patut kita hargai keputusan maha berani, sebuah keputusan yang sangat riskan sebab tindakan ini tak ubahnya sebuah perjudian. Hanya ada dua kata: kalah atau menang!

Sementara, setiap keputusan selalu menyisakan resiko dan untuk menghindari resiko:  jangan pernah menjadi siapapun, jangan pernah menjadi apapun, bahkan menjadi Kecoa sekalipun!

Langkah berani May. Inf. TNI AD Agus Harimurti Yudhoyono M.Sc, MPA, MA, (AHY), suami artis Anissa Pohan itu layak dihargai dan diberi poin tersendiri. AHY menyadari bahwa dirinya tak berpengalaman dalam hal birokrasi namun ia cukup cerdas dengan menggandeng DR. Hj. Sylvia Murni SH, M.Si, Walikota Jakarta Pusat (Walikota perempuan pertama di Jakarta). 

Sebagai seorang Walikota, Sylvia Murni jelas mempunyai pengalaman birokrasi sehingga mampu mengisi kekurangan AHY. Apalagi bila mau menoleh ke belakang, bukankah Gubernur DKI Jakarta beberapa kali diisi oleh mereka yang berlatar belakang militer?

Konon, sejarah senantiasa akan berulang. Dan sejarah itu pernah diukir oleh Jokowi ketika beliau mampu memutarbalikkan fakta bahwa, elektabilitas yang tinggi di awal tak selamanya mampu menjadi pemenang pada akhir pertandingan. Sekian!

- Selamat berakhir pekan Indonesia!

- Foto: hello-pet.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline