Lihat ke Halaman Asli

Masih Tentang Pesawat Hilang

Diperbarui: 24 Juni 2015   01:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pesawat komersial milik maskapai penerbangan Malaysia MH 370 yang hilang dan hingga detik ini Rabu, 12 Maret '14 belum ditemukan itu semakin misterius. Pesawat yang kehilangan kontak dengan menara pengawas Bandara 2 jam setelah lepas landas itu mengangkut 239 penumpang dari berbagai negara termasuk diantaranya 7 warga negara Indonesia.

Pencarian pesawat naas milik Malaysia ini melibatkan berbagai negara seperti: Singapura, Vietnam, Indonesia, Philipina, China, AS dst.

Belum ditemukannya pesawat Malaysia Airlines MH 370 tak pelak malah menimbulkan spekulasi, termasuk kemungkinan adanya aksi terorisme.

Namun kemungkinan ini sempat dibantah oleh Interpol bahwa 2 orang pengguna paspor palsu (hasil curian) yang disinyalir sebagai berkewaganegaraan Iran itu tak memiliki rekam jejak atau berafiliasi dengan teroris mana pun. Konon, yang bersangkutan menggunakan paspor palsu untuk bermigrasi ke Jerman.

Betulkah demikian?

Bila prinsip Intelijen adalah mengelola kecurigaan tingkat tinggi maka, pengguna paspor curian itu patut dicurigai. Apalagi terbersit kabar bahwa ada sejumlah calon penumpang yang sudah check in namun membatalkan penerbangan dengan alasan salah jadwal.

Kecurigaan itu bisa diterjemahkan begini:

- Tidak memiliki rekam jejak dan atau berafiliasi dengan teroris sebelumnya bukan berarti bebas dari kemungkinan menjadi korban rekruitmen baru tanpa sepengetahuannya, dengan alasan akan di"migrasi"kan ke Jerman.

- Masih ingat istilah "dipinang sebagai pengantin"? Tanpa sepengetahuan para pemakai paspor curian itu, sepesang pengantin ini bisa saja  "dititipi sesuatu" yang diletakkan di dalam bagasi dan nantinya akan diledakkan dengan sistem pengendali jarak jauh atau dengan sistem timer.

Empat hari pesawat yang hilang itu belum ditemukan juga, kiranya akan semakin menimbulkan sejumlah spekulasi. Mengapa dua orang itu berani memakai paspor palsu? Sementara, kumungkinan tertangkap bagi pemakai paspor curian sangat besar,  sebesar dan seberat resiko atau sanksi yang harus mereka terima.

Kemungkinan yang tak kalah penting dicermati, mengapa pesawat Malaysia menjadi sasaran teroris adalah:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline