Lihat ke Halaman Asli

Berebut Belalang

Diperbarui: 2 Januari 2024   22:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di dalam hutan yang lebat, Tako, Tiko, dan Tika yang merupakan tiga tarsius bersaudara sedang merasa lapar setelah bermain seharian. Saat mereka mencari makanan, mata mereka tertuju pada satu belalang besar yang sangat lezat di atas selembar daun. Ketiganya langsung berlomba untuk mendapatkan belalang tersebut, tetapi masalahnya, hanya ada satu belalang disana. Masing-masing tarsius ingin memastikan dirinya tidak kelaparan.

"Belalang itu besar sekali dan pasti akan membuat perutku kenyang lebih lama! Aku yang harus mendapatkannya!" seru Tako dengan lapar.

Tika saudarinya yang paling kecil memprotes, "Tidak, aku yang harus mendapatkannya. Aku yang paling kecil, kalian berdua harus mengalah padaku!"

Sementara itu, Tiko si tengah, mencoba menengahi, "Kenapa kita tidak berbagi saja belalang itu? Belalang itu besar sekali, dan aku rasa cukup jika kita bagi menjadi tiga bagian, sehingga kita semua bisa kenyang bersama."

Namun, usulan berbagi itu ditolak oleh Tako dan Tika. Persaingan semakin sengit, dan mereka saling bersaing untuk membuktikan siapa yang lebih layak mendapatkan belalang yang besar tersebut. Mereka memutuskan untuk mengadakan uji keberuntungan dengan cara melempar buah kemunting. Siapa yang berhasil melempar paling jauh, berhak mendapatkan belalang yang besar itu. Namun, dalam keseruannya, Tako terpeleset dan jatuh ke sungai kecil di dekatnya.

Melihat saudaranya dalam kesulitan, Tiko dan Tika dengan cepat berlari untuk menolong Tako. Tanpa ragu, mereka membantunya keluar dari sungai dan mengeringkan bulunya yang basah. Melalui kejadian ini, mereka menyadari bahwa persaingan bisa membawa mereka pada kesulitan. Akhirnya, mereka memutuskan untuk membagi belalang tersebut agar cukup untuk ketiga tarsius itu sebagai tanda persaudaraan dan kerjasama mereka.  

Saat mereka menikmati belalang itu bersama-sama, mereka menyadari bahwa saat-saat indah bersama saudara lebih berharga daripada menyantap satu buah belalang yang lezat itu sendirian. Dari hari itu, Tako, Tika, dan Tiko belajar bahwa kerjasama lebih baik daripada bersaing, dan mereka berjanji untuk selalu berbagi dan saling membantu saat kapanpun dan dimanapun.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline