Lihat ke Halaman Asli

Cinarsih W

Prodi Komunikator Penyiaran Islam, Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah

Barongan Desa Kulu, Simbol Moderasi Beragama dan Budaya di Pekalongan

Diperbarui: 10 Oktober 2023   11:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto kantor balai desa Kulu Asri, Dok: Cinarsih, dokpri

Desa Kulu, Kecamatan Kajen, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah -kembali diramaikan oleh tradisi budaya yang kaya, yaitu Barongan. Kesenian tradisional yang menggambarkan pertarungan antara makhluk gaib ini telah menjadi bagian integral dari identitas budaya masyarakat di daerah ini.

Barongan, yang juga dikenal sebagai "Reog" dalam beberapa wilayah di Indonesia, adalah pertunjukan seni yang memadukan tarian, musik, dan kostum berwarna-warni. Pertunjukan ini melibatkan beberapa pemain yang mengenakan topeng dan kostum yang mewakili makhluk gaib, termasuk singa, macan, atau naga.

Kegiatan ini mengundang ribuan warga desa dan pengunjung dari luar daerah untuk menyaksikan pertunjukan yang mengagumkan. Selain hiburan, Barongan juga memiliki makna spiritual dan budaya yang dalam, yang diwariskan dari generasi ke generasi.

"Awalnya di desa ini tradisi yang masih dipertunjukkan yaitu Angklungan kadang juga perwayangan masih ada di waktu-waktu tertentu. Tapi seiring berjalannya waktu berganti dengan tradisi barongan yang pada awalnya menjadi hiburan saat ada hajatan disalah satu warga. Namun, dari hal ini barongan malah menjadi tradisi yang berjalan di sini," ujar Bapak Khambali, seorang tokoh masyarakat atau ketua RW di Desa Kulu.

Foto tokoh masyarakat desa Kulu Asri, Dok: Cinarsih 

Pertunjukan Barongan di Desa Kulu juga diikuti oleh kelompok pemuda yang bersemangat untuk mempertahankan tradisi ini. Mereka berlatih keras untuk memainkan peran dalam pertunjukan yang melibatkan gerakan-gerakan yang canggih dan harmonis.

"Kami sangat bangga dengan kesetiaan masyarakat terhadap tradisi Barongan ini. Ini adalah bentuk pelestarian budaya yang sangat penting bagi kami," ungkap Bapak Setya Nimpuno, Kepala Desa Kulu.

Keberlangsungan Barongan di Desa Kulu merupakan bukti bahwa masyarakat desa masih menjunjung tinggi nilai-nilai budaya tradisional. Kesenian ini juga menjadi simbol moderasi budaya di Indonesia.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline