Lihat ke Halaman Asli

Pendonorku Pahlawanku

Diperbarui: 25 Juni 2015   03:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Menjadi pendonor darah berarti menjadi pahlawan  - tema yang diangkat dalam Hari Donor Darah Sedunia pada tanggal 14 Juni 2012, merupakan tema yang sederhana dengan sejuta makna. Tema ini seyogyanya dihayati oleh seluruh penduduk dunia, khususnya bangsa Indonesia, bangsa yang dilimpahi kekayaan alam sekaligus menjadi pusat gunung berapi dan perpotongan lima lempeng tektonik. Sadarkah kita bahwa bencana alam yang dapat datang kapan saja berkaitan erat dengan kesiapan komponen vital tubuh manusia yaitu darah?

Donor darah merupakan frase yang tak asing bagi masyarakat Indonesia, bahkan bagi sebagian masyarakat, donor darah sudah menjadi rutinitas tahunan. Mendonor darah dapat diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan secara sukarela berupa memberikan sebagian darah dari tubuh seseorang kepada orang yang membutuhkan darah, yang dikoordinir oleh lembaga Palang Merah Indonesia.

Secara internasional, Lembaga Palang Merah Dunia menyatakan bahwa dari semua jenis golongan darah didapatkan sekitar 92 juta pendonor setiap tahun, dimana 60% pendonor berjenis kelamin pria dan 45% pendonor berasal dari negara berkembang.

Secara nasional, Palang Merah Indonesia menyatakan bahwa jumlah persediaan darah Indonesia belum memenuhi standar internasional, yaitu 2% dari total populasi. Sejauh ini data menunjukkan persediaan darah dari semua jenis golongan darah berjumlah 3 juta kantung dimana masing-masing berisi 350 mililiter darah. Jumlah ini masih sangat kurang dari jumlah yang seharusnya, yaitu 4.8 juta kantung darah. Sejak tahun 2010 memang jumlah kantung darah yang tersedia meningkat, namun jumlah tersebut masih belum memenuhi standar minimal sebagaimana mestinya.

Mungkin sebagian masyarakat resah dan khawatir akan keamanan kegiatan donor darah. Untuk itulah Palang Merah Indonesia menyiratkan dengan jelas syarat-syarat mendonorkan darah, yaitu berusia 17 sampai dengan 60 tahun, konsentrasi hemoglobin minimal 12.5 gram per desiliter, berat badan minimal 45 kilogram, suhu tubuh berada dalam jangkauan 36.6 sampai dengan 37.5 derajat celcius, tekanan darah sistol antara 110 sampai dengan 160 milimeter raksa, tekanan darah diastol antara 70 sampai dengan 110 milimeter raksa, dan mendonor kurang dari 6 kali dalam setahun dengan jarak minimal 3 bulan antar kegiata mendonor darah.

Selain bermanfaat bagi keselamatan nyawa orang lain yang membutuhkan darah, pendonor sendiri memiliki berbagai keuntungan baik jangka pendek maupun jangka panjang, seperti pembaharuan hemoglobin yang aktif sehingga kuantitas dan kualitas sel darah merah membaik, meningkatkan kadar zat besi yang dapat mengoksidasi kolesterol dalam darah sehingga secara tidak langsung bermanfaat baik bagi kesehatan jantung dan pembuluh darah, serta secara tidak langsung berpengaruh terhadap penurunan berat badan karena ternyata setiap 400 mililiter darah yang didonorkan, tubuh membakar kalori sampai 600  kilokalori.

Menjadi pahlawan memang bukan hal yang biasa dan ingin dilakukan semua orang. Kepahlawanan, sikap tulus ikhlas memberikan sesuatu bagi kepentingan orang lain dan atau demi kebaikan bersama, merupakan hal yang makin pudar di masa kini, khususnya bagi kaum muda. Namun sebenarnya, menjadi pahlawan itu dapat dilakukan dari hal yang sangat mudah, gratis, dan bahkan menyehatkan diri sendiri. Mengapa demikian? Darah yang diberikan sejumlah 350 mililiter kepada orang yang membutuhkan, dapat meningkatkan 1 gram hemoglobin per desiliter darahnya, dimana hal ini sangat krusial dalam pengangkutan oksigen dan proses metabolisme selular dan organ tubuh manusia.

Akhir kata, Penulis ingin menggugah semangat mendonor Pembaca sekalian, bahwa mendonor darah itu aman dan menyehatkan jika mengikuti prosedur yang berlaku. Lebih daripada itu, mendonor darah merupakan sumbangsih mulia kita sebagai pahlawan bagi saudara sebangsa setanah air kita, tanah air Indonesia.

.: MariaLioniKusuma :.

Mahasiswi Program Studi Profesi Dokter

FakultasKedokteran

Universitas Padjadjaran




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline