Lihat ke Halaman Asli

Wanita dan Kegalauan Hatinya

Diperbarui: 18 September 2015   13:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wanita. Enam huruf yang menunjukan bahwa ada makhluk Tuhan yang diciptakan dengan segala keunikannya. Wanita memiliki sifat yang sangat beragam. Secara umum, wanita mempunyai sifat ramah, mudah tersentuh hatinya, mudah emosi, dan suka dengan hal-hal yg feminin. Meskipun begitu, setiap wanita tidak dapat disama ratakan mengenai kepribadian. Karena, kepribadian seseorang dipengaruhi oleh didikan orang tua, lingkungan keluarga yang mengelilingi mereka, dan lingkungan pergaulan maupun pertemanan mereka dengan dunia luar. Setiap wanita memiliki ciri khas kepribadian masing-masing. Meskipun begitu, wanita mana yang tidak pernah merasakan kegalauan hati? Dibekali dengan sifat mudah tersentuh hatinya, wanita dari belahan dunia manapun pasti pernah merasakan kegalauan hati. Entah galau karena masalah keluarga, masalah pekerjaan, maupun masalah cinta dengan pria. Siapa wanita didunia ini yang ingin terus-menerus merasakan kegalauan? Sudah pasti setiap wanita ingin agar segala kegalauan hati mereka bisa diredam dan diatasi secepat mungkin. Bagaikan menelusuri hutan belantara, tentu tidak semudah yang dibayangkan untuk mengatasi kegalauan hati. Ini semua kembali lagi ke masalah keteguhan hati dan kekuatan mental, selain keimanan kita pada Tuhan yang kita yakini. Menurut penulis, semua wanita diciptakan memiliki hati yang lebih perasa dibandingkan dengan pria. Sudah banyak berbagai studi, riset, dan referensi yang membuktikan hal tersebut. Sakit memang, rasanya seperti melihat dunia yang kelabu apabila wanita merasakan kegalauan hati. Penulis juga seringkali merasakan kegalauan yang tak mengenal waktu, tempat, dan situasi. Kegalauan bisa datang kapan saja. Untuk mengatasi kegalauan yang menyakitkan hati, para wanita harus belajar memahami kondisi jiwa mereka sendiri. Untuk bisa merasakan kedalaman masalah dan cara mengatasinya, langkah pertama adalah pemahanan dan konsep jiwa secara internal. Karena, sebelum kita bertanya tentang diri kita kepada orang lain, kita harus terlebih dahulu mengenal diri kita. Dengan bwgitu, kita akan merasakan kedamaian jiwa dan dapat mengatasi setiap kegalauan dengan bijaksana. Selanjutnya, berpegang teguh kepada nilai-nilai norma agama. Penulis tahu bahwa, tidak ada wanita yang sempurna. Keimanan manusia pun dapat mengalami siklus naik turun. Tetapi, setidak kita bisa mendekatkan diri kepada Tuhan. Karena, muara dari segala kejadian didunia ini adalah atas dasar pengetahuan Tuhan. Penulis tidak ingin berlagak paling tahu tentang keTuhanan. Setidaknya, akan lebih tenang apabila wanita yang sedang galau untuk mencurahkan hati dan pikiran mereka kepada Tuhan. Selebihnya, berpikirlah secara positif dari berbagai aspek. Karena, pikiran yang positif akan membawa kita kepada tindakan yang positif pula. Penulis tidak memungkiri bahwa, ada saja wanita yang berbuat hal-hal konyol dan bodoh saat mereka sedang galau. Hal itu bisa dikatakan wajar, karena ada beberapa kondisi yang memacu hal tersebut. Mungkin saat itu mereka sedang kelelahan, sehingga tidak bisa berfikiran jernih. Berbuat hal-hal gila boleh saja sesekali, sebagai penebus rasa galau. Tetapi, bebuat hal gila dengan syarat kita dapat kembali normal dalam menjalani hidupa, lalu berubah kembali menjadi wanita yang baik. Hal tersebut dilakukan untuk menebus perilaku gila yang pernah kita lakukan. Begitulah kehidupan, mengajarkan kita tentang banyak hal-hal yang tak terduga. Jalani kehidupan ini dengan bijaksana. Hadapi kegalauan ini dengan hal-hal positif dan pikiran jernih. Jangan sia-siakan hidup anda hanya karena hal sepele yang mengecewakan. Sakit hati boleh, selama seminggu bergalau ria pun boleh, sebagai ekspresi kesedihan. Setelah itu, bangkit kembali. Tersenyum kembali dan buktikan kepada dunia bahwa anda bisa menjadi pribadi yang memberi pengaruh baik kepada kehidupan banyak orang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline