Lihat ke Halaman Asli

Lukisan Bagong Kussudiardja Hidup – Bergentayangan di Padepokan

Diperbarui: 25 Juni 2015   02:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13445239491122186426

[caption id="attachment_205828" align="alignright" width="300" caption="Goes to Gallery Bagong Kussudiardja, photo by Cilik"] [/caption] Lukisan-lukisan itu sudah beberapa tahun tersimpan di gudang rumah salah satu puteri Bagong Kussudiardja, tak terawat. Hingga akhirnya di hari itu orang-orang berbicara tentang pelukis rakyat dan pelukis Indonesia, Sujoyono dan Hindra Gunawan, Doni Maulistya, cucu Pak Bagong yang duduk mendengarkan terusik akan sebuah lukisan kakeknya yang ia duga lahir di masa Sujoyono. Ia ingat betul tentang lukisan perjuangan itu, dulunya lukisan itu terpampang di kediaman kakeknya, Singosaren. Doni kemudian mencari lukisan itu di gudang rumah tantenya yang terletak di kompek Padepokan Seni Bagong Kussudiardja, tetapi tidak didapatinya lukisan itu. Yang ia dapati malah pemandangan lukisan-lukisan sang kakek yang tak terurus. Lukisan-lukisan Bagong Kussudiardja berjumlah 400an, 40 diantaranya adalah koleksi lukisan beberapa seniman lain. Beberapa vigura yang dimakan rayap, lukisan-lukisan yang berbedak debu. [caption id="attachment_205831" align="alignright" width="300" caption="Conservation - photo by Doni"]

1344524819781000807

[/caption] Doni yang sudah mengenal seni rupa sejak kecil, Doni kecil yang menjadi saksi masa-masa emas lukisan sang kakek mulai tergerak hatinya, diikuti aksi gerak program konservasinya. “Aku bener-bener nggak tahu apa-apa, memulai dari nol, kemarin-kemarin aku hanya sendirian dan nggak tahu mau ngapain, ini adalah trial error,” ujar Doni kepada saya di Padepokan Seni Bagong Kussudiardja, sore 9 Agustus 2012. Doni kerap berdiskusi dengan tantenya yang kebetulan bekerja di Museum Gedung Agung, ikut hadir pula dua orang karyawan Gedung Agung untuk berbagi pengetahuan tentang konservasi lukisan. Asisten Bagong Kussudiardjapun hadir memberikan koreksinya. Selang beberapa hari, saudara dan teman-temannya ikut tergerak, lima belas orang bersama-sama dari pagi hingga sore berada di Padepokan sibuk dalam program konservasi ini. Sekarang lukisan-lukisan itu sudah dibersihkan, dinomori, bahkan beberapa sudah dapat kita lihat didisplay dengan cantik di bakal Gallery Bagong Kussudiardja. Sekarang lukisan-lukisan itu hidup kembali, bergentayangan di Padepokan Seni Bagong Kussudiardja. Kita tunggu saja program konservasi selesai dan publik bisa datang untuk mengapresiasinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline