Lihat ke Halaman Asli

Aku dan Indonesiaku; Antara Cinta, Benci, Sayang dan Muak, Bangga, Hina

Diperbarui: 25 Juni 2015   23:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku dan Indonesia Ku;

Antara Cinta, Benci, Sayang dan Muak, Bangga, Hina

Aku cinta Indonesia, karena aku lahir dalam pangkuannya

Aku sayang negeri Indonesia, karena hirupan segar udaranya telah menjadi bagian darahku

Aku bangga Indonesia, karena sajian isi bumi pertiwi telah menjadi dagingku

Dan di negeri ini aku beranak-pinak

Aku cinta Indonesia, namun benci kepada para penguasa “banci”

Penguasa yang hanya mementingkan kolega, partai, keluarga dan diri pribadi juga nafsu badani

Aku sayang Indonesia, namun aku muak dengan wajah-wajah buruk berbalut topeng dewa

Berwajah manis saat membutuhkan suara untuk bongkahan kue manis

Aku bangga Indonesia, namun merasa sangat hina saat para opportunis mengikis habis kekayaan negeri sehingga menyisakan tangis, karena mereka hampir menjual habis dan ibu pertiwipun menangis

Aku cinta meski benci, Aku sayang meski muak, Aku bangga meski hina

Namun diantara meski-meski itu semua, aku yakin pada wajah Indonesia ke depan masih ada asa untuk tetap cinta, sayang dan bangga pada ibu pertiwi … Indonesia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline