Lihat ke Halaman Asli

Syafira Ayu

Seorang Pemimpi

My First Love

Diperbarui: 11 Maret 2022   19:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokumentasi pribadi

Di sebuah rumah sederhana itu, seorang gadis tengah bimbang, menimbang-nimbang sebuah keputusan yang menurutnya adalah hal yang sangat besar. Aera Accilia, seorang gadis manis bermata coklat dan berambut ikal yang sedari tadi hanya berpaku pada handphonenya menatap nomor telepon seseorang yang telah memikat hatinya beberapa tahun belakangan ini. Seorang kakak kelas di SMA Aera dulu, Theo Mahesworo namanya. Theo merupakan kakak kelas sekaligus ketua organisasi yang diikuti Aera juga dulu semasa sekolah yang kini sedang menempuh pendidikan di kota seberang. Entah alasan apa yang membuat Aera bisa menjatuhkan hatinya kepada Theo, dan memilih untuk memendamnya sendiri. Yang jelas perasaan ini, adalah perasaan baru bagi Aera. Aera menemukan cinta pertamanya yaitu Theo.

Namun pada kenyataannya Aera bukanlah seorang ahli dalam memendam perasaan. Ia tidak ahli untuk terus berbohong kepada semua orang bahwa ia tidak menyukai siapa-siapa. Seorang Aera yang ekspresif nyatanya tidak bisa berlama-lama lagi memendam perasaan sukanya kepada pujaan hatinya tersebut. Ia memutuskan untuk mengakhiri statusnya sebagai pengagum rahasia dan memberanikan diri untuk menyatakan perasaannya. Nomor telepon yang sedari tadi ia pandangi, akhirnya ditekan juga untuk masuk ke dalam mode panggilan. Iya Aera memberanikan diri untuk menelpon Theo, lelaki pujaannya.

Suara telepon tersambung terdengar keras di telinga Aera sekarang. Ia semakin gugup. Telepon tersebut lama sekali diangkatnya. Sampai akhirnya sebuah suara yang ia rindukan menyapanya dari sebrang sana. 

"Hallo Aera" Theo yang sebenarnya pada saat ini sedang berada di kos-kosan temannya,menyapa Aera terlebih dahulu dengan perasaan bingung. 

"Hallo kak,hehe. Apa kabar?" Ucap Aera berbasa-basi.

"Baik Ra, kamu sendiri gimana?"

"Baik juga kak, hehehe" Aera semakin gugup, ia mulai menyesali keputusannya tersebut. 

"Bagus deh kalo gitu, ngomong-ngomong ada apa Ra?" Pertanyaan selanjutnya yang dilontarkan oleh Theo membuat Aera makin gugup. Namun sudah terlanjur basah, dengan tekad yang sudah Aera kumpulkan dari jauh-jauh hari, ia akhirnya mengungkapkan perasaannya panjang lebar. Aera mengatakan pada Theo bahwa ia sudah menyukai Theo semenjak masih menjadi siswa baru di SMA mereka. Theo sendiri dari seberang sana, tidak memotong pembicaraan Aera yang sedari tadi belum selesai bicara. Aera mengungkapkan seluruh perasaan yang sudah sejak lama ia pendam.

"Ya jadi begitu deh kak hehe" ucap Aera diakhir kata.

" Wah, Ra panjang banget yah hehehe, gimana perasaan kamu, udah lega?" 

" Iya udah kak, udah lega" 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline