Lihat ke Halaman Asli

Cika Fairuz

mahasiswi

Mutu Buku Indonesia

Diperbarui: 23 September 2021   21:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Jika dibandingkan dengan negara lain di Asia, Indonesia bisa dibilang tertinggal jauh dalam hal literasi. Ketertinggalannya Indonesia dalam hal literasi juga bisa disebabkan oleh mutu buku yang ada. 

Menurut saya, mutu buku yang ada di Indonesia kurang bagus. Biasanya karena desain yang membosankan sehingga membuat orang malas untuk membacanya.  

Beberapa orang juga mengatakan bahwa bahasa yang digunakan terlalu ambigu untuk dimengerti. Biasanya banyak anak kurang suka membaca karena buku yang diberi terlalu serius. Karena mindset yang dimiliki anak-anak di Indonesia adalah, jika membaca berarti belajar.

Disamping itu semua ada juga kelebihan yang dimiliki buku Indonesia. Contohnya novel, novel banyak diminati oleh para remaja. Karena biasanya novel mengangkat cerita asmara masa muda. Banyak juga genre lain yang diminati oleh remaja Indonesia. Seperti genre horror/thriller, atau kehidupan sehari-hari. Di Indonesia juga lebih diminati e-book daripada buku dengan bentuk fisik. Karena lebih praktis, dan warga Indonesia biasa dengan ponsel.

Membaca meruapakan salah satu kegiatan yang dilakukan untuk mendapat informasi yang ingin disampaikan oleh penulis. Membaca bisa dari berbagai media seperti buku, koran, majalah, media sosial, dan lain-lainnya. Dengan membaca kita juga bisa mendapat hal baru untuk menjadi sebuah pembelajaran yang dapat ditanamkan untuk diri sendiri. Dengan membaca kita juga bisa membuat sebuah inovasi baru yang bermanfaat.

Budaya membaca dan literasi juga bisa mnejadi penunjang majunya suatu negara. Ini sebabnya kita perlu biasa membaca sejak dini. Kita harus terbiasa dikenalkan dengan tulisan, belajar bagaimana cara membaca oleh guru ataupun orang tua. Karena dengan membaca kita dapat mengetahui banyak hal. Membaca adalah jendela dunia.

Di Indonesia terdapat suatu lembaga yang mengurus buku-buku setiap tahunnya. Lembaga itu disebut Komite Buku Nasional (KBN) ang bergerak langsung dibawah Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Menurut Undang-Undang Nomer 3 tahun 2017, tentang sistem perbukuan, membangun peradaban bangsa dengan pengembangan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan, informasi, dan hiburan melalui buku yang memuat nilai-nilai dan jati diri bangsa Indonesia yang merupakan upaya memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana diamanatkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945. Buku Bermut adalah Buku yang bermutu adalah Buku yang memenuhi standar mutu yang mencangkup isi, penyajian, desain, dan grafika.

Buku bermutu menurut Undang-Undang Sisbuk, adalah buku yang ditulis dan diterbitkan sesuai dengan standar, kaidah, dan kode etik perbukuan. Ada 10 orang yang terlibat dalam pembuatan sebuah buku, yaitu: Penulis, Penerjemah, Penyadur, Editor, Ilustrator, Desainer, Penerbit, Percetak, Toko Buku, dan Pengembang Buku Elektronik.

Buku yang baik(bermutu) menurut Bambang Trimansyah adalah buku yang berdaya. 

Serta memberikan manfaat serta perubahan sebelum dan sesudah membaca buku. Terdapat empat aspek yang ada dalam buku yang bermutu: materi, penyajian, bahasa, serta desain dan grafika. Materi yang disajikan dapat memberikan wawasan yang bermanfaat dan dapat melahirkan inofasi yang berguna.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline