Lihat ke Halaman Asli

Citra Permatasari

ikuti kata hatimu tapi gunakan juga otakmu

Media Sosial Tak Pernah Salah

Diperbarui: 26 Agustus 2022   12:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Apa sih Media Sosial?

Media sosial pertama kali yang diketahui adalah Six Degrees, dibuat pada 1997 atau 23 tahun silam. Situs ini mengizinkan pengguna mengunggah foto profil dan saling berteman dengan pengguna lain. Di tahun 1999, blog mulai ramai dikembangkan. Media sosial dunia dimulai pada awal tahun 2000-an, yang mana saat itu situs media sosial pertama dikuasai oleh MySpace dengan satu juta pengguna aktif setiap bulan. Situs media sosial ini mencapai puncak dan menjadi tonggak sejarah sekitar tahun 2004.

Tujuan dibuatnya media sosial.

Media sosial umumnya dirancang untuk memudahkan seseorang dalam bersosialisasi dan berkomunikasi dengan orang lain. Platform ini juga bermanfaat untuk menjalin silaturahmi, menambah relasi, dan bahkan saat ini juga banyak yang digunakan sebagai wadah untuk menunjukkan karya mereka. Awalnya hanya untuk sekedar berkomunikasi satu sama lain namun sekarang ini kemanfaatannya sudah semakin multifungsi yaitu untuk kampanye saat pemilu, untuk para penjual online menjadikannya etalase dalam memasarkan barang yang dijual, bahkan juga digunakan untuk para komunitas untuk mengumpulkan orang-orang yang memiliki hobi sama.

Dampak positif dan negatif penggunaan media sosial.

Positif dari media sosial adalah memudahkan kita untuk berinteraksi dengan banyak orang, memperluas pergaulan, jarak dan waktu Dampak bukan lagi masalah, lebih mudah dalam mengungkapkan diri, penyebaran informasi dapat berlangsung cepat, biaya lebih murah. Karena media sosial sangat mudah, sekarang saking mudahnya diakses maka semua umurpun bisa mengaksesnya.. 

Dampak negatif media sosial dapat melindungi depresi dan kecemasan atau kecemasan. Menghabiskan waktu terlalu lama di media sosial dapat berdampak buruk pada suasana hati. Faktanya, pengguna media sosial cenderung cenderung melaporkan kesehatan yang buruk, termasuk gejala kecemasan dan depresi. Semakin kesini maraknya medsos digunakan sebagai ajang berkenalan dan kemudian mengukir janji lalu bertemu. Namun sangat disayangkan bahwa semakin kesini tingkat kriminalitas via media sosial juga mulai marak. Para penjual online yang memasarkan barangnya berdalih dengan harga miring lalu menipu para customernya. Begitu juga para ank muda yang berkenalan kemudian justru malah membawa lari setelah bertemu, kemudian beberapa hari kemudian ditemukan sudah tidak bernyawa lagi. Ujung-ujungnya media sosialah yang menjadi kambing hitam ketika para penggunanya tidak menggunakan dengan bijak.

Lalu bagaimana nasib media sosial?

Banyak hal yang terjadi di dalam kehidupan bermasyarakat, ada yang buruk ada yang baik. Apapun itu penggunaannya semua kebali kepada kita. Ketika media sosial digunakan oleh anak-anak dibawah 17 Tahun maka diperlukan pengawasan yang ekstra dari orangtua agar anak-anak tidak salah dalam penggunaannya. Para orang dewasa yang addict dalam bermedsos, bijak-bijaklah dalam pemanfaataannya supaya tidak termakan hoaks yang tersebar secara massive dalam genggaman anda. 

Media sosial dibuat dengan tujuan tertentu oleh pemiliknya, tidak mungkin orang menciptakan media sosial dengan tujuan yang negatif. Berhati-hatilah dalam pemanfaatannya, bermedsos yang sehat maka hati dan pikiran kita juga secara tidak langsung terpengaruh sehat juga. Selamat bermedsos ria, batasi diri anda sendiri karena salah berkomentar dan posting berita hoaks..siap2 dijemput yaaaaaa

 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline