Lihat ke Halaman Asli

Puisi: Sendu

Diperbarui: 3 April 2024   01:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di antara redup senja yang menghilang
Terpaku sendu di tepi cakrawala
Rintik-rintik peluh masa yang berlalu
Menyisakan jejak sepi dalam hati

Bayang-bayang angan yang tak terucap
Merayap perlahan di dalam benak
Menyentuh kenangan yang terluka
Menjelma menjadi rindu yang membeku

Dalam gelapnya malam yang sunyi
Awan hitam berjalan perlahan
Membawa cerita yang tak terungkap
Di dalam ruang sunyi hati yang terpencil

Lalu, dalam diamku yang hampa
Kutemukan cahaya kecil di kejauhan
Harapan yang terkubur dalam sendu
Mengalir dalam setiap hembusan nafas

Maka biarlah sendu ini menjadi teman,
Melangkah bersama di lorong kehidupan,
Menyemai benih-benih harapan,
Hingga kembang kasih pun kembali mekar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline