Lihat ke Halaman Asli

Puisi: Puasa

Diperbarui: 11 Maret 2024   02:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Di bawah rembulan gemilang
Matahari tenggelam perlahan
Puasa, waktu dijemput senandung malam
Menghampiri pintu hati, memenuhi ruang suci

Lentiknya waktu melaju
Menjelma ibarat bening air mengalir
Puasa, bukan hanya meratapi lapar
Namun berbisiklah cinta dalam penantian

Di sudut hati yang sunyi
Derasnya rindu mencari kasih Ilahi
Puasa, lembut menyapu debu keresahan
Mengajak bersujud dalam ketundukan

Tiap detik, tiap hembusan napas
Menjadi pelajaran di antara langit dan bumi
Puasa, bukan sekadar menahan diri
Tetapi merajut ikatan antara insan dan Sang Pencipta




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline