Lihat ke Halaman Asli

Puisi: Candu

Diperbarui: 7 Maret 2024   16:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di dalam kelam, candu merayap lembut
Mengikat jiwa dalam belenggu senyap
Seperti racun yang mengalir dalam darah
Memikat hati, menawan jiwa yang rapuh

Pada awalnya, indahnya menggiurkan
Seperti embun pagi mempesona hati
Namun perlahan, candu menjadi belenggu
Mengikat diri dalam duka yang tersembunyi

Pergi ke hulu, mencari ruang bebas
Namun candu tetap mengikat erat
Seperti layar yang terbawa angin
Terjerat dalam lautan yang dalam

Biarlah bijaksana, jangan terjerat candu
Mengalir dalam diri, merusak kebersamaan
Bersama-sama, kita hadapi candu
Menyingkirkan bayang-bayang yang mengancam

Tetaplah berdiri teguh, tulus dan kuat
Jauhkan diri dari jeratan candu yang menghanyutkan
Pada akhirnya, kebebasan akan kita gapai
Meninggalkan belenggu candu yang menyiksa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline