Lihat ke Halaman Asli

Puisi: Permataku yang Hilang

Diperbarui: 24 Februari 2024   14:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di keheningan malam gelap gulita
Kucari permataku yang hilang terpita
Berkilau di dasar samudra hati
Rindu memburai, tiada henti menggugah

Dalam heningku, ia bersinar merona
Sinar kasih dan harapan yang kian pudar
Kuusap debu-dustanya dengan lirih doa
Memanggil kembalinya, memohon ampunan

Permataku yang hilang, ke mana kau berlabuh?
Telahkah kau menemukan pelabuhan baru?
Dalam kegelapan, aku terus mencari
Meniti jalan sunyi, menggapai cahaya

Meski badai menerjang, aku tak gentar
Permataku yang hilang, tetaplah kucari
Di dalam jiwa yang remuk redam
Harapan dan kesetiaan tetap membakar

Hingga akhirnya, di tengah lautan lara
Kutemukan cahaya, kutemukan engkau
Permataku yang hilang, kini pulang ke pelukanku
Mengukir cerita baru dalam relung hati

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline