Lihat ke Halaman Asli

Puisi: Mesin Waktu

Diperbarui: 12 Januari 2024   05:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di alam waktu yang tak terbatas
Mesin rahasia berkelebat lambat
Mengurai benang-benang kenangan
Di dalam ruang hati yang tak ternilai

Gemuruh detik memayungi perjalanan
Dalam mesin yang berdesir merajut masa
Saat berdansa dengan kenangan lalu
Meretas malam, menari dalam sejarah

Serpihan cerita terpahat dalam roda
Mesin waktu mengurai benang malam
Menggenggam impian, menyentuh pelukan
Saat kita berlayar di samudra kenangan

Berkilau bintang-bintang nostalgia
Menuntun langkah di lorong waktu
Mesin ini, pemintal takdir yang lembut
Menemani langit, mencatat cerita

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline