Lihat ke Halaman Asli

Kesejahteraan Guru Swasta di Tengah Guru Negeri

Diperbarui: 26 Juni 2015   19:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Akhir-akhir ini Pemerintah terus berusaha memperbaiki kesejahteraan guru terutama guru negeri.  Kenaikan gaji pokok, pemberian tunjangan profesi bahkan di daerah tertentu ada kebijakan memberikan tunjangan bagi guru adalah beberapa upaya tersebut.

Bagaimana dengan sekolah-sekolah swasta ? Seperti kita ketahui bersama bahwa kebanyakan sekolah swasta mengandalkan sumber dana dari orang tua murid. Bisa dibayangkan jika jumlah murid menurun tentu pemasukkannya juga menurun. Ada juga yayasan yang mencari sumber dana dari para donatur. Namun hal ini juga kecenderungannya semakin mengecil. Nah kalau jumlah murid menurun dan para donatur juga menurun, otomatis pemasukkan juga menurun. Apakah dengan demikian pengeluaran bisa diusahakan menurun atau minimal tidak naik ? aNampaknya tidak mungkin. Tuntutan untuk memberikan fasilitas yang lebih baik kepada anak-didik tentu memerlukan biaya tambahan. Terus bagaimana Yayasan endapatkan dana ? Biasanya salah satu cara adalah menaikkan uang sekolah siswa-siswinya. Hal ini akan membebani orang tua. jika orang tua siswa mampu mungkin tidak menjadi masalah, namun tidak demikian dengan yang tidak mampu. Bagaimana dengan dana minim ini, Yayasan bisa memberikan fasilitas yang memadai kepada anak didiknya ? bagaimama bisa mensejahterakan guru  ??

Nampaknya Yayasan harus membuat terobosan baru dengan membentuk lembaga untuk menggalang dana abadi.  Bagaimana cara menggalangnya ? Lembaga, badan atau apapun namanya perlu membuat informasi tentang kebutuhan-kebutuhan atau pos-pos  yang harus dibantu. Informasi tersebut disampaikan secara terbuka kepada calon-calon donatur. Namun para calon donatur akan dengan senang hati menyumbang apabila Manajemen Yayasan transparansi, Visi misi yang lebih jelas, output siswa-siswi yang benar-benar berkualitas. Jangan sampai Yayasan berlindung pada “lembaga dengan kegiatan sosial” namun sebetulnya  “mencari keuntungan”.

Memang tidak semudah itu untuk mendapatkan dana abadi, perlu ide-ide kreatif untuk menggalinya. Dan yang lebih penting, sekolah akan dinilai dari hasil lulusan siswa-siswinya. Semoga akhirnya dengan tidak ada masalah tentang pendanaan dapat berimbas pada kesejahteraan para  guru swasta.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline