Lihat ke Halaman Asli

Setelah Banjir Datang

Diperbarui: 16 Juli 2020   05:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

regional.kompas.com

Setelah Banjir Datang

Pagi yang sejuk
Angin hangat berhembus dari timur
Mendung enggan menampakkan diri
Tak seperti biasa beberapa hari terakhir
Burung-burung mulai berkicau
Sebagian ada yang mengangkut
Helaian daun di mulutnya
Waktunya membangun sarang
Waktunya bertelur dan melahirkan keturunan
Pertanda musim kemarau akan datangkah?

Tanah-tanah basah mulai mengering
Pucuk-pucuk daun padi terlihat lagi
Di selanya ikan-ikan mulai menari-nari
Kecipak kecipuk berpesta
Belalang sesekali melompat meraih daun lain
Ada yang sampai
Ada yang terjatuh masuk mulut ikan
Tak ada penyesalan
Takdir telah ditentukan

Para petani kembali merapikan
Galangan-galangan berserak
Tersapu arus kencang
Belut dalam geliat berlarian
Menyembunyikan diri
Ikan lele menjauh tak menjadi korban
Ayunan cangkul dan parang

Anak-anak ikan mengejar deras arus
Berbaris-baris
Sementara ikan hampala mencuri kesempatan
Memecah barisan
Memakan sampai kenyang
Bangau ikut nimbrung mengambil sisa
Anak ikan yang meloncat melarikan diri di antaranya

Seperti pagi yang sejuk
Tanah yang mulai mengering
Jangkrik mengerik
Pagi aku lalui
Akan menjadi anak ikan lenyap setelah jadi korban
Belut jauh melarikan diri
Burung bangau mengambil sisa
Atau berkicau menghabiskan waktu yang ada?

Banjarmasin, 15 Juli 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline