Rindu yang berujung pada kekecewaan, karena harapan yang tak tercapai hingga membuat resah dan gelisah. Bukan karena tak pandai merajut tali hanya saja terlalu bertumpuh pada harapa yang tak seharusnya. Sehingga semua yang tak selaras dengan ingin menjadi pelik di dalam diri. Tanpa di sadari saat rasa kecewa, sedih tersebut timbul karena ada andil dari diri kita, karena hati yang perlahan telah terkontaminasi.
Maka membersihkan nya dari hal yang mengkontaminasi adalah salah satu jawaban yang akan menjernihkan kalutnya fikir yang diserang oleh hawa nafsu yang beriring dengan ketahuan penyebab dari semua rasa kecewa, sedih, seakan tak memiliki harapan. Waktu dan ketahuan adalah capaian yang harusnya menjadi titik balik apa yang sebenarnya kita prioritaskan dalam hidup.
Harapan adalah cerminan dari ketahuan (ilmu), yang membuat kita terus melangkah dan memilki tujuan. Yang tak akan membuat kita terlena pada apa yang tak semestinya. Dan melatih diri dalam melangkah menggapai ketahuan merupakan salah satu kenikmatan. Tak kan bermanfaat sebuah pensil sampai ia diserut hingga runcing, karena perihnya proses lah yang sehingga menghasilkan coretan pada putih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H