Kisah minyak goreng yang langka di pasar terkadang membuat kita para ibu senyum mesem. Minyak goreng, tempe, cabe, entah apa lagi tidak sanggup dikontrol pemerintah.
Alasannya pola produksi, distribusi, mekanisme pasar, dan segalanya. Pada akhrinya nampak jelas bahwa pemerintah tunduk pada pasar.
Ini bukan soal persepsi politik atau ekonomi, tapi soal fakta bahwa negeri yang katanya tongkat, kayu dan batu jadi tanaman itu cuma sekedar syair lagu.
Penundukan negara oleh pasar bukan terjadi saat minyak goreng hilang dari pasar, tetapi bermula dari ketiadaan dan ketidakberpihakan negara pada pola produksi dan potensi lokal.
Setelah puluhan tahun negara membiarkan pasar dibanjiri minyak sawit dan membiarkan ketergantungan masyarakat pada minyak sawit, hari ini negara menyerah pada korporasi dan mencabut harga eceran tertinggi.
Terlambat.
Kenapa kita menggoreng isunya ya? Kan kita mau bikin minyak goreng, bukan menggoreng isu minyak goreng.
Yuuk kita buat minyak kelapa sendiri. Kalau kata orang orang jetset namanya virgin coconut oil (VCO). Kata saya mah minyak kelapa.
Bahan yang dibutuhkan: