Dimulai dari keluarga inti setiap hari pasti menghasilkan sampah yang jenisnya plastik. Sampah kemasan makanan dan minuman maupun sampah tas kresek. Dari pagi sampai malam satu keluarga menghasilkan 5-10 pcs plstik, satu bulan satu keluarga bisa menghasilkan sampah plastik kurang lebih 200 pcs setara dengan berat 250 gram.
Apa yang terjadi kalau sampah tersebut tidak di kelola dengan benar? akan menjadi musibah bagi lingkungan kita. Bagaimana cara mengatasi atau mengelola sampah yang kita hasilkan ? solusinya ada di MARIMAS ECOBRICK , dengan cara sampah plastik yang kita hasilkan di masukkan kedalam botol air mineral ukuran 600 ml dan dapat menampung sampah 250 gram.
Merubah pola hidup memperlakukan sampah dengan benar memang tidak semudah membalikkan telapak tangan, tapi kita bisa melakukannya kalau kita ada niat untuk itu.
Tahun 2020 di harapkan indonesia bebas dari sampah, ini bisa saja terlaksana kalau masyarakat sadar untuk mengelola sampah dengan benar. Mulai dari dirikita dan keluarga kita, contohnya sediakan MARIMAS ECOBRICK di dapur, ini untuk mebiasakan ibu-ibu membuang bungkus bumbu instan, mi instan tidak di bung ke tempat sampah tapi memasukkannya ke dalam botol air mineral.
Sediakan juga MARIMAS ECOBRICK di ruang tamu, mengapa, karena anak kita dan teman-temannya sedang berkumpul pasti ada camilan , sisa bungkus camilan di masukkan kedalam botol air mineral, selanjutnya letakan juga MARIMAS ECOBRICK di ruang keluarga, biasanya sambil nonton TV sambil makan camilan, simpan juga bungkus camilan ke dalam botol air mineral. Hal sederhana ini kalau kita lakukan berulang-ulang akan menjadi kebiasaan yang baik di keluarga kita.
Untuk di masyarakat, saya memulainya dari ibu rumah tangga karena rumah tangga adalah penghasil sampah terbanyak, dengan sosialisasi bagaimana mengelola sampah dengan benar, bagaimana cara pemilahan sampah dengan benar dan praktek langsung membuat MARIMAS ECOBRICK. Sosialisasi di lingkungan sekolah, mengajak anak-anak dan penjual makanan minuman untuk mengelola sampah dengan belajar bersama membuat MARIMAS ECOBRICK. Siswa dan siswi di anjurkan untuk membawa botol air mineral kosong se berat 330 ml, untuk menyimpan bungkus jajanan bukan di buang ke tempat sampah
Di Kalangan Mahasiswa dan dosen-dosen juga disosialisasikan kebiasaan untuk memilah dan memperlakukan sampah dengan benar. Di Yogyakarta sebagai kota pelajar dan banyak anak yang kost itu juga penghasil sampah terbanyak. Belajar bersama membuat ECOBRICK MARIMAS, diharapkan mereka dapat bertanggung jawab terhadap sampah yang mereka hasilkan.
Modul membuat ecobrik ada 3 macam yaitu Heksagonal ( membutuhkan 19 botol ecobrick ), Segitiga ( membutuhkan 12 Botol Ecobrick )dan Bentuk Lego ( membutuhkan 16 botol ecobrick ) semua bisa di jadikan barang fungsional, meja kursi dan partisi. Begitu banyak sampah yang dibutuhkan untuk membuat 1 modul ecobrick, Semua solusi ada di MARIMAS ECOBRICK.
Ecobrik yang di hasilkan mahasiswa dan masyarakat dapat di sumbangkan ke Bank Sampah Yang ada di Wilayah Setempat, atau di kumpulkan sendiri untuk dijaadikan barang fungsional. semoga kegiatan ini merupakan solusi yang paling tepat untuk mengatasi sampah plastik masyarakat.
Terimakasih semoga bermanfaat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H