Lihat ke Halaman Asli

Hatimu dan Bagaimana Kumenggapainya

Diperbarui: 24 Juni 2015   12:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sudah terlalu lama aku berjalan diatas lautan duri..
Sakitnya tembus kedalam jantungku..
Ingin rasanya aku mati saja..
Namun itu takan pernah terjadi..
Aku baru sadar..
Butuh perjuangan untuk menggapai hatimu...
Disana..ditepi jalan berduri..
Aku masih melihat bentangan lautan..
Rupanya yg ini pun harus kusebrangi..
Tapi dengan apa?
Perahu pun tak ada..
Seandainya saja aku seorang putri..
Mungkin aku bisa melewatinya..
Seperti putri hijau yg menyebrang dengan kura2nya..
Rupanya aku bermimpi..
Tak ada pilihan Terpaksa aku hrus berenang..
Kubiarkan saja luka ini terlumuri air garam..
Pedih..sangat pedih..
Ingin rasanya aku cepat sampai..
Namun belum sempat sampai kedaratan..
Aku tenggelam..
Tenggelam kedasar samudera yg begitu dalam..
dan hingga kini aku tak pernah bisa kembali...
Cahaya pun tak pernah kulihat lagi..
Aku tak pernah menyangka..
Aku akan terjebak disini..
Didasar samudera hatimu...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline