Lihat ke Halaman Asli

Selamat jalan, untukmu yang begitu rapuh...

Diperbarui: 24 Juni 2015   12:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Pagi ini rintik hujan turun..
Kabut hitam menyelimuti pandanganku..
Apa gerangan yg terjadi?
Lalu aku
pun tau..
Rupanya dunia sedang berkabung..
Disini..ada hti yg hendak pergi dr bumi..
Ia rapuh dan kesepian..
Kulihat wajahnya begitu lusuh..
Cercahan hatinya berserakan
Sayapnya juga telah lebih dari sekedar patah..
Ia tak mampu lagi terbang ataupun sekedar hinggap dihati yg lain..
Nafasnya memang masih berhembus..
Namun jiwanya tlah lama tiada..
Tak kurasakan lagi aura kebahagian didekatnya..
Kesedihannya begitu menyayat..
Luka lama yg membekas dihatinya..
Kuharap Bisa menjadi armada yg mengantarnya menuju kesurga..

Tuhan..
Beri ia hidup lagi..
Dengan hati tanpa luka...
Pintaku dalam setiap doa..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline