Lihat ke Halaman Asli

Bangkitlah Garudaku

Diperbarui: 26 Juni 2015   10:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

RASANYA geram sekali menyaksikan pertandingan final Piala AFF Suzuki antara Tim Nasional (Timnas) dan Tim Malaysia di Stadion Bukit Jalil, Malaysia, Minggu (26-12). Kegeraman itu tambah terasa getir setelah timnas ditekuk 0-3 oleh Malaysia.

Kecewa. Itu yang saya rasakan dan juga mungkin oleh segenap pecinta bola Tanah Air yang mendukung timnas.

Ya, kecurangan yang dilakukan suporter Malaysia yang menggunakan sinar laser kepada para pemain lawan, saat menjamu Vietnam, kembali terulang kala final leg pertama melawan timnas.

Beberapa kali terlihat jelas sinar laser mengenai mata kiper Markus. Aksi itu pun menuai protes dari pemain timnas berkali-kali yang akhirnya pertandingan sempat dijeda di babak kedua. Namun, akhirnya pertandingan dilanjutkan.

Entahlah, saya melihatnya permainan timnas di babak lanjutan setelah jeda mengendur, terlebih setelah tendangan pojok Malaysia bersarang di gawang yang ditongkrongi Markus. Dan permainan timnas makin menurun.

Saya bukanlah komentator olahraga. Saya juga bukan pemrediksi pertandingan. Namun, yang saya lihat, sepertinya timnas bermain di bawah tekanan setelah pertandingan dilanjutkan. Gol pun terus beruntun menjebol gawang timnas tanpa mampu dibalas.

Seperti biasa, kalau menang disanjung, dan kalau kalah dihujat. Nasib timnas pun demikian. Banyak hujatan atas kekalahan timnas, tapi tidak fair-nya suporter Malaysia yang “mengacaukan” jalannya pertandingan pun mendulang caci maki.

Sejumlah dalih pun terlontar dari para pejabat negara, termasuk pelatih dan ofisial. Pelatih menuding banyaknya “jamuan” dari berbagai elite politik menyebabkan tersitanya waktu timnas untuk berlatih persiapan ke final. Dan masih banyak lagi dalih atas kekalahan timnas.

Sedih juga melihat timnas. Pasti kekalahan dan komentar dari berbagai kalangan kian membuat down-nya mental jajaran timnas. Namun janganlah putus asa dan kecil hati.

Ayo, tetap semangatlah tim Garudaku. Jangan terjerembam dalam kekalahan ini. Sebab masih ada pertandingan di leg kedua, Rabu (29-12) nanti, yang akan menentukan kemenangan.

Tetap semangat, sportif, dan bermain cantik untuk membuktikan kegagahan garuda yang ada di dada serta berdoa kepada Sang Khaliq.  Bangkitlah Garudaku. Doa kami pasti menyertai tim tercinta, kebanggaan Indonesia. Amin.....




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline