Lihat ke Halaman Asli

Rama Nuansa

Jurnalis

Sound of Borobudur, Music Over Nations: Menggali Jejak Persaudaraan Lintas Bangsa Melalui Musik

Diperbarui: 3 Juli 2021   18:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(dokpri/cckjmpng)

Mengenal warisan Indonesia tidak akan pernah habisnya, Apalagi yang dibahas ini ialah situs warisan dari leluhur nusantara. Candi Borobudur berdiri dari masa ke masa menjadikannya keunikan sendiri untuk diulik.

Catatan narasi pada masanya terukir dalam relief nan indah pada Candi Borobudur. Candi Borobudur terletak di Magelang, Jawa Tengah. Menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang mengunjunginya, salah satu daya keistimewaannya bisa dilihat dari kisah-kisah dalam relief-reliefnya.

Suara nan indah menjadi harapan dari sebuah irama terukir, sepanjang relief tersebut tergambarkan bagaimana dari sebuah musik yang menjadi persaudaraan antar bangsa. Banyak sekali yang menggambarkan alat musik dari berbagai negara yang terukir disana. Ada 40 plat relief menggambarkan kegiatan manusia yang sedang bermusik.

Narasi dalam berbentuk relief tersebut tak hanya menggambarkan kegiatan bermusik yang ada di Nusantara (Indonesia saat itu) saja. Melainkan alat-alat musik yang ada didunia bahkan telah ternarasikan disana. Hal itu tersampaikan pada konferensi Sound of Borobudur yang digelar kamis silam.

Event Sound of Borobudur merupakan kegiatan kerja sama antar Kementerian Parawisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dengan Yayasan Padma Sada Svargantara beserta Kompas Group dalam menggelar kegiatan ini. Pagelaran ini diadakan secara hybrid yaitu dalam jaringan (online) maupun luar jaringan (offline).

Untuk event dalam jaringan via Zoom sedangkan luar jaringan bertempat di Balai Ekonomi Desa (Balkondes) Karangrejo Magelang, Jawa Tengah. Tentunya dalam hal ini menggunakan protokol kesehatan yang ketat, serta pembatasan mobilitas peserta yang menghadiri secara offline.

Sejumlah topeng buah tangan dari UMKM pun hadir pada event sound of Borobudur tersebut. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menghadiri event tersebut dan berharap pada kegiatan ini untuk semangat dalam membangun wisata di tengah pandemi covid-19 saat ini serta menjadikan Borobudur sebagai pusat belajar dunia dalam hal musik.

"event konferensi Internasional Sound of Borobudur kita luncurkan menjadikan Indonesia tidak hanya sebagai pusat musik dunia, tetapi juga pusat tradisi dunia. Tebarkan semangat harapan agar kita mampu bangkit pada saat sulit, menang melawan Covid-19" ujarnya saat membuka acara konferensi internasional Sound of Borobudur, (Kamis 24/6/2021).

(dokpri/cckjmpng)

Melalui kegiatan itu juga masyarakat diajak melihat jejak peradaban dan relasi yang telah dibangun bangsa ini sejak masa lampau melalui musik. Serta menjadi ajang pembangkitnya wisata yang dilakukan Kemenparekraf bekerja sama dengan Wonderful Indonesia dalam mempromosikan wisata yang ada di Indonesia.

Sejalan dengan itu, Ganjar Pranowo selaku Gubernur Provinsi Jawa Tengah (Jateng) berharap kegiatan seperti ini dapat berjalan lebih lanjut dengan mengkolaborasikan dari beberapa musisi cepat terwujud meskipun ditengah pandemi saat ini.

"Cerita ini dapat kita angkat menjadi story telling menarik kemudian diceritakan dalam berbagai tulisan, video, televisi, media sosial, yang kelak akan menjadi suatu cerita publik yang menegaskan bahwa sejarah bermusik juga berawal dari Borobudur" pungkasnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline