Lihat ke Halaman Asli

Pagi Hari di Jalan Kompleks

Diperbarui: 26 Juni 2015   18:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pagi itu kita berdua berjalan bersama, menyusuri
jalan kompleks yang basah tersiram hujan semalam.
Arloji di tanganmu mati, dua jarumnya bertumpuk jadi satu,
lalu kau mengetuknya, sekali, dua kali, mendekatkannya
ke telingamu, katamu, "Aku masih punya lima menit lagi."
Tanganku mencari tanganmu agar aku bisa mengukir lima menitmu,
tapi mungkin, mungkin punggungmu tidak.

Di ujung jalan pohon angsana merunduk, tua,
sepi, ingin bertanya kepadamu,
"Siapa gerangan yang ada di sampingmu?"

Di belakang anjing kita mengikuti dengan setia.

Cawang, 21 November 2009.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline