Lihat ke Halaman Asli

Mendidik Anak dengan Cinta dan Kasih Sayang. PR Bagi Para Orang Tua. Mari Melakukan Experimen Bersama!

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13907041331743494812

[caption id="attachment_318276" align="aligncenter" width="300" caption="Beras yang membusuk karena tidak mendapatkan perhatian dari Dr.Emoto"][/caption]

Baru-baru ini saya menyaksikan sebuah video (http://altering-perspectives.com/2014/01/scientific-proof-thoughts-intentions-can-alter-physical-world-around-us.html) tentang experimen seorang healer dari Jepang. Healer tersebut bernama Dr.Masaru Emoto. Beliau melakukan experiment yang membuktikan tentang keajaiban berpikir positif. Experiment beliau membuktikan bahwa pikiran dan niat manusia dapat mengubah kenyataan. Dr. Emoto, melakukan experimen dengan beras yang dicampur dengan air. Beliau memasukan beras yang dicampur dengan air ke dalam 3 tempat. Selama satu bulan, Dr. Emoto mengucapkan “terima kasih” kepada beras di container pertama. Lalu pada container ke dua, beliau mengucapkan “kamu bodoh.”  Pada container ketiga beliau mengabaikannya tanpa kata-kata sepatah pun.

Setelah 30 hari, container pertama yang diberi ucapan yang positif mulai meragi dan menimbulkan bau yang sedap, container ke dua yang diberi ucapan negatif berubah menjadi hitam, dan container yang tidak dihiraukan mulai membusuk. Menurut Dr. Emoto, experimen dengan beras tersebut mengajarkan pelajaran yang sangat penting terutama tentang bagaimana kita memperlakukan anak –anak. Kita harus menjaga mereka, berikan mereka perhatian, bercakap-cakap dengan mereka karena sikap yang acuh dan tidak memperdulikan anak-anak akan memberikan dampak yang kurang baik terhadap anak.

Berdasarkan experimen yang dilakukan oleh Dr. Emoto, saya mengajak para orang tua terutama bunda untuk mengadakan experimen terhadap anak-anaknya. Setiap orang tua boleh berpastisipasi dalam experimen ini. Jika anda berminat berpartisipasi dalam experimen ini, maka silahkan mengirimkan nama, alamat email dan usia anak melalui email ke ibumengajar@gmail.com.

Saya akan memberikan hadiah kepada orang tua yang mempunyai pengalaman yang paling menarik selama 2 minggu melakukan experimen ini. Bagaimana cara melakukan experimen ini? Caranya cukup mudah. Setelah anda mengirimkan data anda ke ibumengajar@gmail.com maka anda sudah bisa memulai experimen ini.

Experimen yang pertama: Selama satu minggu, orang tua, terutama bunda mengamati apa yang dilakukan oleh anak-anak kita. Selama mengamati mereka, bunda hanya boleh melihat hal-hal positif atau hal-hal yang baik yang dilakukan oleh anak tersebut. Setiap hal-hal positif atau hal baik yang dilakukan oleh anak berikan pujian dan ucapkan terimakasih kepada mereka. Selama seminggu ini, bunda hanya melihat hal-hal positif yang dilakukan oleh anak, mohon untuk mengabaikan hal-hal yang negatif.

Jika anak-anak melakukan hal-hal yang negatif, selama satu minggu ini bunda harus dapat menahan diri untuk tidak marah-marah atau memberi nasehat kepada anak- anak. Bunda cukup melihat hal-hal yang positif yang dilakukan oleh anak dan berikan pujian kepada anak sebanyak-banyaknya karena melakukan hal positif tersebut.

Selama satu minggu ini, berilah kesempatan kepada anak untuk mencari solusi akan setiap masalah yang akan hadapi. Contohnya: Ketika anak bisa makan sendiri. Maka bunda bisa memuji anak tersebut “Wah, kamu pinter ya sudah bisa makan sendiri.” Ketika bunda melihat anak tersebut tidak membereskan mainannya yang berantakan, bunda tidak tidak perlu marah-marah, tapi cukup mengajak anak untuk membereskan mainannya bersama-sama dengan suara yang lembut dan tidak berteriak –teriak. Bunda dapat berkata "Mainannya berantakan ya nak. Apa yang bisa kamu lakukan supaya mainannya rapi? Yuk, kita rapikan mainannya bersama-sama."

Selama seminggu, bunda melakukan hal diatas. Hanya melihat hal-hal positif yang dilakukan anak dan berikan mereka pujian serta ucapkan terimakasih kepada mereka. Apakah yang akan terjadi setelah seminggu? Bunda bisa menuliskan pengalaman bunda ke email ibumengajar@gmail.com

Experimen yang kedua. Selama satu minggu, bunda wajib menghabiskan waktu selama 15 menit hanya berdua dengan anak setiap harinya. Ketika akan memulai kegiatan bunda berkata kepada anak “Hari ini bunda akan menghabiskan waktu bunda selama 15 menit hanya untuk kamu. Apa yang mau kamu lakukan bersama dengan bunda?” Selama 15 menit, bunda bisa menggobrol dengan anak atau melakukan kegiatan lain yang disukai oleh anak tersebut. Kegiatan ini hanya bisa dilakukan berdua saja tanpa ada ganguan yang lain, seperti blackberry, komputer atau televisi.

Sesibuk apapun bunda, bunda wajib meluangkan waktu 15 menit setiap harinya untuk setiap anak. Jika anak bunda 2, maka bunda wajib menghabiskan 15 menit bersama anak pertama (hanya berdua saja), lalu menghabis 15 menit bersama anak kedua (berdua saja) setiap harinya. Setelah seminggu apa yang terjadi?

Experimen ini terlihat sangat sederhana, tetapi pada kenyataannya sangat sulit sekali untuk dipraktekan karena kesibukan setiap orang tua dan kecenderungan kita sebagai orang tua yang melihat hal-hal yang negative yg dilakukan oleh anak kita.

Marilah bersama-sama kita luangkan waktu untuk melakukan experimen diatas selama 2 minggu. Anda akan membuktikan sendiri, apakah experimen yang dilakukan oleh dr. Omoto tersebut benar atau tidak. Buktikan sendiri!

Catatan: Ide dari experimen ini saya dapatkan dari kelas NLP for Self Improvement bersama bunda Okina Fitriani, Psi. MA

Penulis adalah pendiri Komunitas Ibu Mengajar www.ibumengajar.blogspot.com , Pendidik Anak Usia Dini dan peserta kelas Neuro Linguistic Programming (NLP) for Self Improvement di Kuala Lumpur.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline