Lihat ke Halaman Asli

Chy Ilmiah

Chilyatul Ilmiah

Pengalaman Saya Ketika di Pondok

Diperbarui: 23 April 2022   04:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Assalamualaikum wr wb saya chilyatul ilmiah dengan Nim 1250021010 akan menceritakan sedikit tentang pengalaman saya ketika di pondok. Dulu saat saya menjadi santri baru di salah satu pondok pesantren yang ada di Sidoarjo sangatlah menyenangkan. 

Saya dapat mempunyai banyak teman, banyak pengalaman, dan banyak ilmu yang diperoleh ketika di pondok pesantren. 

Awalnya memang tidak nyaman rasanya jauh dari orang tua, setiap hari ingin rasanya bertemu dengan orang tua namun cita cita saya yang membuat saya bertekad untuk terus menuntun ilmu di pondok pesantren mengemban tanggung jawab menjadi seorang penghafal qur an tentu bukanlah suatu hal yang mudah, banyak rintangan dan cobaan selama saya menghafal Al Qur'an, tapi Lika liku itu tidak membuat saya menyerah begitu saja. 

Keinginan saya untuk memberikan mahkota kelak kepada orang tua saya membuat saya semakin gigih untuk menghafal. Hingga di titik ini saya sudah mendapatkan 26 juz Alhamdulillah atas izin Allah. 

Dan semoga setelah saya khotam nanti Allah menjadikan saya sebagai generasi penghafal qur an yang mampu mengamalkan nya kepada masyarakat. Menjadi insan yang memiliki akhlaq seperti apa yang sudah tertera pada ayat ayat alqur an. 

Tidak hanya itu dipondok kita juga diajarkan untuk sholat berjamaah tepat waktu, kita juga dibiasakan untuk sholat tahajud dan tadarus Al Qur'an sebelum shubuh, dan yang lebih enaknya lagi kita juga diajarkan bagaimana adab sopan santun terhadap guru guru maupun pada orang yang lebih tua, kita diajarkan untuk hidup mandiri jauh dari orang tua, kita juga diajarkan saling tolong menolong terhadap sesama teman, menaati segala aturan yang ada dipondok pesantren dan ikut melaksanakan segala kegiatan di pondok pesantren. 

Menjadi santri tidaklah hal yang mudah namun menjadi santri kita dapat belajar akan banyak hal untuk kebaikan di masa depan, menjadi santri yang berakhlak mulia dan berguna bagi masyarakat untuk masa yang akan datang. 

Sekian dari pengalaman saya semoga para pembaca dapat memahami dan memberikan saran apabila ada kekurangan atau pun kelalaian saya..wallahul muafiq ila aqwamit Thoriq Summassalamualaikum warahmatullahi wa barokatuh

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline