Lihat ke Halaman Asli

Krisna Murti Bikin Blunder

Diperbarui: 31 Januari 2016   21:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sudah banyak yang mengulas tentang kasus tewasnya wayan mirna dari yang berat sampe yg ringan analisanya, sebenarnya klo mau dilihat dari awal kematian mirna seorang krisna murti sangat bersemangat untuk mengungkap misteri kematian mirna yang tak wajar menurut krisna murtii yang adalah direskrimum polda metro jaya, dialah yg pergi kerumah orangtua mirna dan mendesak agar dilakukan otopsi jenazah, keluarga menolak dan sepertinya ikhlas menerima....akan tetapi didesak dan berusaha meyakinkan klg jika tidak mengijinkan maka kasus kematian mirna akan selesai jika tidak diotopsi dan akhirnya pigak klg memberi ijin.

Selanjutnya krisna murti dan jajarannya bergerak cepat, mencoba mencari mengumpulkan sesuatu yg bisa mengungkapkan siapa pembunuh mirna, disini rupanya ada sedikit diluar kebiasaan apabila polisi ingin mendapatkan bukti di lapangan yang mana tindakan mensterilkan tkp dengan police line sampai benar benar mendapat petunjuk itu perlu berhari hari bahkan bisa lebih dari seminggu, tetapi yg terjadi di cafe olivier tidak begitu hanya sehari setelah  dipasang police line keesokannya cafe buka seperti biasa tidak tampak seperti baru saja ada kejadian yg merenggut nyawa manusia, berbekal rekaman CCTV, keterangan dari pelayan cafe (apakah sisa kopi digelas berikut sedotannya tidak ikut disita?? Di keempat barbuk yg disebutkan polisi itu tidak tercantum. Mohon dikoreksi jika saya salah) polisi sudah sangat puas dengan adanya hasil otopsi yg menyatakan ada sianida didalam lambung mirna yg belakangan diperkuat dengan hasil analisa pakar bahwa terdapat kandungan sianida seberat 15gram. Akan tetapi meskipun sudah mengantongi 4 barang bukti namun krisna murti nampak ragu ragu untuk menetapkan si J sebagai tersangka.

Sedangkan jika sudah ada 2 alat bukti saja maka polisi sudah bisa menetapkan tersangka jauh jauh hari, namun dalam kasus kematian mirna polisi seolah olah mati langkah, tergambar jelas beberapa kali krisna murti bolak balik kantor kejaksaan tidakt tahu pasti apa maksud dan tujuan krisna murti kesana, sementara kasus kematian mirna sudah begitu banyak menyita perhatian publik dan ditambah seringnya krisna murti melontarkan pernyataan pernyataan dimedia yang terkesan muter muter tanpa ada kejelasan, ditambah lagi jessica mulai muncul dan wawancara dengan media televisi sekaligus mengcounter balik tuduhan yang memang sudah dipersiapkan oleh reskrim yg dikomandoi krisna murti ini. 

Kesimpulan saya adalah krisna murti terlalu yakin dengan barbuk walaupun bukan barbuk primer serta lalai dalam mengamankan tkp yang bisa saja masih ada jejak jejak pelaku, tidak adanya pemeriksaan yg teliti kepada pelayan cafe dan hanya terkesan sekedar menanyakan saat proses kejadian, padahal pelayan cafe sampe ke jessica adalah rangkaian dari suatu peristiwa, semuanya fokus ke jessica, kenapa tidak menelusuri rekam jejak mirna, suami mirna bahkan jika perlu keluarganya diselidiki demi mendapatkan motif pembunuhan. 

Jangan karena tekanan ingin menyelesaikan kasus ini maka dengan segala cara akhirnya menangkap jessica. Jangan sampai anda membuat blunder Mr Krisna Murti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline