Pembangunan suasana belajar dengan quantum teaching
Kata yang asing bagi sekelompok orang yang baru saja mendengarnya. Quantum teaching merupakan metode pembelajaran dalam kemajuan aspek pendidikan di sekolah. Siswa akan dapat belajar dengan baik jika berada dalam kondisi ideal dengan kasih sayang, kehangatan, dorongan dan dukungan. Quantum merupakan istilah yang banyak digunakan dalam ilmu fisika yang berarti interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya.
Quantum teaching adalah badan ilmu pengetahuan dan metdologi yang digunakan dalam rancangan , penyajian dan teori.Menurut Bobbi DePorter, quantum teaching adalah pengubahan belajar yang meriah, dengan segala nuansanya. Yang juga menyertakan interaksi dan memaksialkan momen belajar. Quantum teaching ini berfokus pada hubungan dinamis dalam lingkungan kelas, interaksi yang mendirikan landasan dan kerangka untuk belajar.
Prinsip-prinsip quantum teaching 1.Segalangya berbicara. Segala tingkah laku yang dilakukan oleh guru merupakan salah satu cara untuk berinteraksi dengan muridnya sehingga siswa dapat menangkap dengan cepat, apa yang telah guru ajarkan.2.Segalanya bertujuan. Semua aktivitas yang dilakukan oleh guru dalam kegiatan belajar memiliki tujuan tertentu.3.Pengalaman sebelum pemberian nama.
Guru dalam memeberikan materi pembelajaran disesuaikan dengan pengalaman yang pernah terjadi atau yang pernah dialami oleh siswa sehingga mudah bagi siswa untuk memahai sebuah materi yang telah diajarkan.4.Akui setiap usaha. Guru harus mengakui setiap usaha siswa dalam menangkap materi yang diberikan dengan memberikan pengakuan atas kepercayaan dirinya.5.Jika layak dipelajari, layak pula dirayakan.
Guru dapat memberikan pujian dalam proses pembelajaran belangsung atas prestasi atau keberanian siswanya dalam mengungkapkan sebuah pendapat.Kerangka rancangan belajar quantum teaching Menurut Bobbi DePorter, kerangka rancangan belajar ini, dikenal juga dengan sebutan ''tandur'' yaitu, tumbuhkan, alami, namai, demonstrasikan , ulangi dan rayakan.
1.Tumbuhkan Guru harus mampu menumbuhkan minat belajar siswa dan mmpu mengasah dan menumbuhkan potensinya.
2.Alami Dalam penyampaian guru harus memberikan contoh yang mudah difahmi oleh siswa.
3.NamaiPenyampaian materi harus jelas dan lugas serta pemilihan rangkaian kata yang akan dapat membantu siswa dalam hal pemahaman.
4.Demontrasi Dalam penyampaian materi guru mengguanakan media dan alat peraga penunjang proses pembelaaran.
5.UlangiGuru dapat memberikan sebuah ringkasan materi agar siswanya mudah dalam mengingat dan lebih memahami apa inti dari materi yang telah disampaikan.