Semburat jingga merekam segala tata letak di kala itu
Terdengar sebuah janji, terdengar begitu lugu dan sederhana
Barangkali bagi yang baru mendengarnya, akan terpesona karena terlalu manis
Namun, bagi telinga satu ini, janji itu hanya gurau belaka
Apa benar?
Mana ada sosok yang berani bertaruh waktu untuk menunggu?
Sedang, takdir esok saja belum tahu
Cobalah untuk mengaktifkan logika sejenak
Sepertinya gurauan itu disampaikan begitu halus
Hanya saja belum menyadari
Jadi, izinkan aku ingkar janji