Lihat ke Halaman Asli

Chusnul Chotimah

Masih dalam proses belajar :)

Kuncup

Diperbarui: 17 Februari 2021   00:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: pixabay.com

Satu per satu niat mulai pulih. Mengingat masih ada jalan yang harus berlanjut untuk ditapaki. Membereskan harapan yang sempat tercecer. Wahai diri, mari kembali segera bergegas lagi. Jangan berlama-lama terlena dengan hal yang belum pasti. Hadapi saja hari demi hari dengan lebih baik lagi.

Tak apa menapakinya tertatih-tatih, yang paling penting masih ada keinginan untuk bangkit kembali. Jangan merasa hanya seorang diri, masih banyak orang-orang yang menyayangi. Meski terkadang banyak di antara mereka yang tersembunyi. Namun, doa-doa mereka bisa jadi tak terpikirkan untuk berhenti.

Sementara waktu, kurangi membandingkan diri. Setiap orang berjalan pada tujuannya dengan ritmenya sendiri-sendiri. Bisa saja tampaknya sedang berjalan kaki, padahal berlari-lari. Tak perlu tengok kanan-kiri, untuk berusaha menandingi. Tenangkan diri, fokus dan mantapkan langkah kaki. Kalau ada yang berkata begitu-begini, anggap saja sebuah nyanyian penghibur dalam mengiringi meniti jalan ini. Lagi-lagi kurangi memikirkan apa yang ada di luar kendali diri.

Coba malam ini tengok lagi, sudahkah mensyukuri apa yang telah dianugerahkan pada diri dari Sang Ilahi? Sudahkah? Jangan-jangan setiap bersua dengan malam terlalu banyak memperhitungkan apa yang menjadi kekurangan. Selama masih diberikan kesempatan jangan disia-siakan, lakukan perbaikan diri. Bertahap, tapi jangan sampai berhenti. Tak lupa evaluasi.

Dari sini, selamat beristirahat ke peraduan yang nyaman. Semoga masih ada kuncup-kuncup harapan perbaikan yang akan mekar lagi. Selamat berjuang. Jadilah versi terbaik dari diri sendiri! Tabik.

2021




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline