Kala malam berselimut dengan mendung, tinggallah keluarga semut pada suatu goa terpencil didalam hutan yang benar-benar jauh dari jangkauan manusia dan juga hewan lainnya. Didalam goa terpencil itulah sang raja semut mendirikan sebuah istana, dengan tujuan agar keluarga tercinta selalu aman dari serangan musuhnya.
Suatu ketika, sang Raja mendapat tugas diluar untuk mengabdi dalam rentang waktu satu bulan. Ratu queen pun mulai tampak sedih saat sang Raja izin padanya. "Wahai permaisuriku, aku ingin meminta izin padamu untuk melaksanakan tugas diluar sana. Aku diamanahi untuk mengabdi pada ayahku selama satu tahun". "tidak bisa kah jika pengabdian itu kamu alihkan pada prajurit mu saja?" tawar sang Ratu. "tidak bisa wahai permaisuriku. Ini amanah langsung dari baginda ayah yang diembankan padaku" Jelas Raja pada sang Ratu. Dengan hati yang berat, akhirnya Ratu pun merelakan kepergian sang Raja. Sang Ratu hanya tinggal bersama putri kecil tercinta dan para prajurit kerajaan. "Aku titipkan putri kecil ku padamu. Tolong jaga diri kalian baik-baik wahai permaisuri ku" pamit sang Raja kepada Ratu queen.
Setengah tahun kemudian, putri kecil tumbuh menjadi putri remaja. Suatu ketika, mereka benar-benar kehabisan persediaan makanan karena tidak adanya pekerjaan yang dimiliki Ratu queen. "Bunda Queen, aku lapar! Bisakah engkau mencarikan ku makanan diluar sana? Pinta sang putri. Ratu queen pun mengabulkan permintaan putri tercintanya. "Baiklah nak, bunda queen akan mencarikan mu makanan. Tapi berjanjilah untuk tidak keluar dari istana ini". Perintah ratu queen. "oke bunda queen" jawab sang putri riang.
Beberapa jam kemudian, Ratu queen kembali ke istana. Akan tetapi saat diperjalanan menuju istana, Ratu merasa aneh dengan perasaannya. Ratu pun mempercepat perjalanan. Sesampainya arah istana ternyata goa sudah dalam keadaan hancur lebur. Ratu queen benar-benar cemas akan kondisi putri yang berada didalam goa tersebut. Ratu pun marah akan kehancuran istana yang telah dibuat susah payah dengan penuh rasa cinta didalam keluarga.
Hari demi hari, tinggallah Ratu seorang diri menjalani kehidupan. Sedang sang Raja masih cukup lama untuk kembali pulang ke istana. Ratu pun mulai mencari tahu siapa pelaku dari semua ini. Lambat laun akhirnya Ratu pun menemukan. Ternyata pijakan kaki-kaki rusa yang berlarian mencari makanan hingga melintas didalam hutan itu lah yang membuat goa menjadi hancur.
Ratu hanya bisa berdo'a agar rusa diberi kemudahan dalam mencari makanan. Agar tidak jauh-jauh mencari makanan hingga melintas area semut dan merusak istana nya.
Dari cerita diatas, dapat disimpulkan bahwasanya setiap musibah yang sedang menimpa kita itu adalah ujian yang sedang diberikan Tuhan pada hamba-Nya. Bentuk kasih sayang Tuhan salah satu nya ialah dengan memberikan ujian pada hamba-Nya. Bisa kah para hamba-Nya ikhlas, lalu berdzikir mengingat-Nya. atau bahkan malah sebaliknya, menggerutu menyalahkan-Nya. Padahal jika benar-benar diamati, para semut lebih banyak berdzikir kepada Tuhannya dibandingkan dengan kita-kita yang paham akan semua itu. Selain itu pula, guyub rukun yang dilakukan para semut juga menggambarkan bahwa mereka harus tetap kompak dalam kondisi apapun, dan dimana pun. Kita tentu akan banyak belajar dari kebiasaan-kebiasaan baik mereka (semut). Tidak hanya melihat kejelekan mereka yang mungkin menimbulkan banyak kerusuhan bagi kita, salah satunya ketika semut sedang mengerubungi gula didapur. Hehe. Padahal itu merupakan salah satu usaha mereka mencari makanan.
Sekian
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H