Assalamu'alaikum
Salam sejahtera para pembaca
Belajar dan Pembelajaran? Apa yang Anda pahami dengan kedua istilah ini?
Istilah belajar dan pembelajaran berakar dari kata Ajar, yang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia artinya petunjuk yang diberikan kepada orang supaya diketahui (diturut). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia belajar ialah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu; berlatih; berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman. Sedangkan pembelajaran ialah proses, cara perbuatan menjadikan orang atau makhluk hidup belajar.
Adapun beberapa definisi belajar menurut para ahli diantaranya ialah
- Menurut Winkel, belajar adalah semua aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dalam lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengelolaan pemahaman.
- Menurut Ernest R. hilgard dalam (Sumardi Suryabrata, 1984:252) belajar merupakan proses perbuatan yang dilakukan dengan sengaja yang kemudian menimbulkan perubahan, yang keadaannya berbeda dari perubahan yang ditimbulkan oleh lainnya.
- Menurut Gagne dalam bukunya The Condition of Learning 1977, belajar merupakan sejenis perubahan yang diperlihatkan dalam perubahan tingkah laku yang keadaannya berbeda dari sebelum individu berada dalam situasi belajar dan sesudah melakukan tindakan yang serupa itu. Perubahan terjadi akibat adanya suatu pengalaman atau latihan. Berbeda dengan perubahan serta merta akibat reflex atau perilaku yang bersifat naluriah.
- As was noted by Lachman (1977), most textbook definitions of learning refer to learning as a change in behavior that is due to experience.
- The five learning conceptions described by Pratt (1992)
- Learning as the increase of knowledge
- Learning as memorising
- Learning as the acquition of facts, procedures etcetera, which can be retained and/or utilised in practice
- Learning as the abtaction of meaning
- Learning as an interpretative process aimed at the understanding of really.
Dari definisi belajar menurut para ahli tersebut, penulis dapat menyimpulkan bahwasanya belajar ialah bentuk dari aktivitas seseorang dalam berproses merubah tingkah laku/sikap/sifat secara sengaja untuk mendapatkan perubahan dhohir maupun bathin yang lebih baik.
Dalam penerapan istilah belajar bukan hanya ketika seseorang sedang berada disekolah, dipondok, dikampus atau lembaga yang berbasis pendidikan lainnya. Akan tetapi, sesuatu hal yang dapat merubah tingkah laku seseorang dari hal yang negative menjadi ke hal yang lebih positif juga dikatakan sebagai belajar. Belajar tidak hanya terlihat dari hal yang nyata dan serius, tetapi pada keistiqomahan serta belajar dari pengalamannya. Seseorang yang bisa istiqomah berarti ia sedang melakukan belajar dengan benar.
Karena segala sesuatu baik itu negative ataupun positif yang dilakukan secara istiqomah maka akan mendapatkan hasil yang di inginkan. Kita sebagai orangtua harus bisa menerapkan system belajar kepada anak-anaknya masing-masing. Belajar yang dimaksud disini bukan hanya belajar saat disekolah kemudian diberi tugas baru ia belajar, akan tetapi belajar disini juga mengenai belajar pembiasaan. Apa itu belajar pembiasaan? Belajar pembiasaan ialah belajar membiasakan sedikit demi sedikit secara rutin dari segala sesuatu yang tidak pernah dilakukan atau mungkin jarang sekali untuk dilakukan. Ada berbagai macam belajar pembiasaan pada anak usia. Seperti halnya belajar pembiasaan sholat, belajar pembiasaan puasa, belajar pembiasaan do'a sebelum melakukan aktivitas, dan sebagainya. Semua itu bisa dikatakan belajar karena dapat merubah tingkah laku/sifat seseorang.
Seperti halnya pada gambar di atas, yakni gambar anak sedang belajar berpuasa. Apa maksud dari gambar jam tersebut? Menurut penganalisaan penulis, seorang anak yang sedang berproses ikut berpuasa seperti kedua orangtua nya, dan si anak dijanjiin pada pukul 12:00 anak sudah boleh buka puasa. Kalau dalam istilah bahasa jawa "poso bedug". Puasa ini biasanya diterapkan kepada anak-anak yang sedang dalam tahap belajar (sampai usia yang telah menjadi kewajiban dalam syariat Islam).
Sehingga hal itu menyebabkan anak rajin untuk melihat jam. Jadi ketika anak melihat kearah jam, dan bertepatan jarum jam mengarah pada angka 12:00 anak sudah ingin berbuka puasa. Padahal yang mengarah di angka 12 yaitu jarum jam yang panjang sedangkan jarum jam yang pendek mengarah ke angka 7. Pada dasarnya anak usia dini belum mengerti tentang hal per-jam an.
Yang mereka tahu ya hanya bermain saja. Jadi untuk kita semua, baik itu perempuaan maupun laki-laki, baik itu remaja maupun orangtua, kita bisa belajar dari hal yang sepele ini. Ketika mengajarkan anak berpuasa atau pun lainnya jangan mengatakan sesuatu yang belum bisa dipahami anak. Misal seperti puasa mungkin bisa mengatakan pada anak "nanti kalau sudah bedug kamu boleh buka puasa nak, saat ini belum bisa. Nanti mama kasih tau ya kalau sudah boleh berbuka. Sekarang kita main-main dulu yuk".