Lihat ke Halaman Asli

Liburan Sekolah, Waktunya Berlibur atau Berseluncur?

Diperbarui: 25 Juni 2024   14:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumsel.tribunnews.com

Bulan Juni-Juli adalah bulan yang tiap tahun paling dinanti sebagian besar anak di usia sekolah. Di bulan tersebut selain bulan yang menegangkan karena harus menerima rapot, juga termasuk bulan yang menggembirakan karena pertanda akan datangnya libur sekolah. Tidak tanggung-tanggung, tidak hanya dua, tiga hari, atau seminggu namun bisa hampir 1 bulan penuh.

Berbagai rencana mulai dipersiapkan para orang tua, mulai dari list tempat liburan hingga searching harga tiket murah. Tidak hanya itu, koper-koper yang sudah lama disimpan di atas lemari mulai diturunkan untuk mengecek kemuatan beban. Tentu yang tidak kalah penting adalah mengecek sisa saldo rekening, apakah masih longgar untuk biaya liburan ataukah harus pusing memikirkan daftar ulang kenaikan kelas.

Sebenarnya ketika waktu liburan tiba, tidak perlu orang tua melulu memikirkan akan seperti apa liburan nanti. Seolah jika keluarga tidak berlibur maka akan terlihat lebih merana dan menyedihkan. Ditambah lagi dengan fenomena update status dan postingan orang lain dengan background tempat-tempat hiburan. Menjerit batin ini pemirsa. Atau jangan-jangan yang butuh liburan itu sebenarnya bukan anak namun orang tua? hahaha.

Apabila kita hanya fokus ke anak, sebenarnya tidak perlu juga diberikan waktu istimewa untuk berlibur. Maksudku disini, berlibur tidak perlu pergi jauh dengan budget fantastis, cukup hari sabtu minggu jalan-jalan di sekitar rumah atau cari tempat makan viral di pinggiran kota, sudah cukup menghibur.

Setelah terima rapot beberapa hari lalu, aku sempat bertemu beberapa orang tua yang juga mengeluhkan anak-anaknya akan seperti apa liburan nanti. Akan diisi dengan aktivitas seperti apa anak-anak mereka nanti. Sempat kami berdiskusi untuk membuat kelompok kecil dan mendatangkan guru les melukis atau baca Al-quran, tentunya dengan tujuan agar anak punya aktivitas. Kami sama sekali tidak membahas tentang akan berlibur kemana atau bagaimana. Dan aku sepakat dengan itu.

Tidak hanya itu, ketika aku baru saja datang ke kantor, teman-teman sekitarku juga sedang membicarakan tentang kursus Bahasa Inggris bagi anak-anak mereka dalam menghadapi liburan sekolah ini. Dan aku tentunya sangat antusias mendengarkan rencana-rencana mereka. Sekali lagi tidak melulu rencana liburan yang dibicarakan, namun lebih tentang bagaimana mengisi waktu luang dengan hal yang bermanfaat bagi anak-anak mereka.

Dari beberapa obrolan ringan para orang tua di atas, sekali lagi liburan sekolah itu sebenarnya adalah waktu yang tepat untuk berlibur ataukah untuk berseluncur? Mungkin itu adalah judul artikel yang pas untuk rima kata 'berlibur'. Aku agak kesusahan mencari rima dari kata 'berlibur', aku menggunakan kata 'berseluncur' karena menurutku seluncur itu berarti sesuatu yang dilakukan dengan cara berjalan ke depan. 'Berseluncur' dalam konteks artikel ini lebih untuk cara mencari potensi anak dengan mengikuti kegiatan-kegiatan yang lebih bermanfaat untuk bekal masa depan mereka kelak. Atau mungkin ada rima lain yang lebih pas untuk kata 'berlibur'?

Kembali membahas tentang bagaimana mengisi waktu luang dalam masa liburan sekolah anak. Sebenarnya banyak hal yang bisa dilakukan untuk mengisi waktu-waktu tersebut selain harus pergi berlibur. Tidak ada yang salah sebenarnya dengan mengisi waktu liburan dengan cara berlibur. Namun mungkin orang tua seharusnya juga memikirkan bagaimana anak tetap produktif dalam mengisi waktu luangnya namun dengan tetap bersenang-senang dan bahagia.

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan anak dalam mengisi waktu liburannya:

Mengikuti Kursus Bahasa

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline