Lihat ke Halaman Asli

Nasi Gurih Vs Lontong Sayur, Menu Sarapan Wajib Orang Medan

Diperbarui: 10 Juli 2021   08:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Sumber: Pribadi, 2021)

Kebiasaan sarapan merupakan hal yang baik untuk dilakukan sebelum memulai aktivitas. Terbiasa sarapan atau mengisi sesuatu ke dalam tubuh kita membuat badan semakin segar dan kuat menjalani rutinitas harian kita. Walaupun itu hanya secangkir teh manis dengan jajanan pasar ataupun menu berat berkarbohidrat.

Di Medan, kebiasaan masyarakatnya dalam memilih menu sarapan adalah dengan jenis makanan berkarbo. Jenis menu sarapan yang paling banyak dijumpai adalah nasi gurih dan lontong sayur. Di sepanjang jalan kota Medan selalu bertebaran kedai-kedai yang menjual menu-menu tersebut. 

Nasi gurih dan lontong sayur selalu dijual sepaket dalam satu kedai. Nasi gurih atau masyarakat di Jawa menyebutnya dengan nasi uduk ini dihidangkan bersamaan dengan lauk dan sayur seperti miehun/mie kuning, tauco, tempe orek, sambal merah dengan lauknya yang variatif seperti telur bulat, telur dadar, telur mata sapi, ataupun perkedel. Terakhir untuk mempercantik tampilan diberikan taburan krupuk merah yang dihancurkan. 

Tidak jauh berbeda dengan nasi gurih, lontong sayur juga dihidangkan dengan beberapa lauk dan sayur tersebut. Bedanya hanya ditambahkan kuah kuning sayur labu siam. Beberapa pembeli biasanya ingin menambahkan jajanan bakwan ataupun tempe goreng agar sarapannya hari itu semakin nikmat.

Menu-menu yang sarat akan santan dan minyak goreng tersebut menjadi menu andalan masyarakat Medan. Tauco merupakan sayuran yang selalu ada dalam menghidangkan nasi gurih dan lontong sayur. Tauco merupakan irisan cabe yang dicampur dengan potongan tahu atau tempe kecil-kecil dan udang yang dibumbui dengan tauco dan berbagai macam rempah. 

Meskipun tauco dan sambal merah ditambahkan dalam menu nasi gurih dan lontong sayur yang sarat akan cabe-cabean, namun dijamin untuk rasa tidak akan pedas sama sekali, hanya terasa sedikit pedas tanpa harus menangis-nangis menikmati sarapan tersebut.

Beberapa pembeli biasanya makan ditempat sambil menikmati secangkir kopi ataupun teh manis. Namun tidak sedikit yang membungkusnya untuk disantap di rumah. Bungkus berupa kertas nasi yang dilapis dengan daun pisang tersebut menjadi tampilan akhir menu nasi gurih dan lontong sayur.

Tidak hanya menu utama yang selalu dihidangkan oleh para penjual. Menu lain ikut meramaikan sajiannya seperti lupis dengan kuah gula merah, bubur kacang ijo, bubur sumsum, bubur ketan hitam, kue lapis, apem, tahu isi, maupun jajanan kecil lainnya. 

Jadi tunggu apa lagi? segera pilih menu kalian. Kalian para pejuang nasi gurih atau lontong sayur? Kalau saya vote untuk nasi gurih. Selamat makan dan berakhir pekan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline