Lihat ke Halaman Asli

Barcode, Bentuk Perkembangan Spesifik CBIS

Diperbarui: 17 April 2016   07:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="https://www.nationwidebarcode.com/category/design/"][/caption]

Otak menusia merupakan anugerah paling hebat yang di berikan Tuhan pada umatnya, sayang sekali keterbatasannya adalah kemalasan manusia itu sendiri. maka dari itu kenapa Al-Quran sering mengulang-ulang kalimat “ maka tidakkah kamu berfikir ???”.

Kali ini saya ingin mebicarakan tentang Barcode. Barcode  sebagai bentuk perkembangan CBIS (computer based information system ) yang begitu luar biasa. Mungkin sekilas, barcode tidak ada hubungannya dengan CBIS, namun menurut saya, ini mempunyai kaitan.

Barcode yang sering kita temui di produk-produk makanan, label baju, label produk-produk penjualan lainya , cetakan buku, sampai manusia pun bahkan di beri barcode untuk mneyimpan informasi data diri mereka,  dalam BBM pun juga ada.

Barcode merupakan susunan garis cetak vertikal hitam pitih dengan lebar berbeda untuk menyimpan data-data spesifik seperti kode produksi, nomor identitias,dll. Sehingga komputer dapat mengidentifikasi secara mudah informasi yang tersadia dalam barcode.

Bernad Silver dan Norman Joseph Woodland pada tahun 1949 , mahasiswa Drexcel Institute Of Tecnology di Philadelphia , malakukan penelitian untuk menemukan cara agar dapat membuat sistem pemeriksaan barang pada perusahaan retail, atas permintaan seorang presidan perusahaan.

Banyaknya produk barang yang diproduksi oleh suatu perusahaan, belum lagi perusahaan itu masih punya anak perusahaan, dan masih di import pula ke luar negri, membuat mereka mengembangkan sebuah cara agar barang barang dari perusahan dapat di ketahui sehingga menejemen pendistribusian dan penghitungan jumlah barang dalam pemasaran tidak carut-marut.

kadang barcode berbentuk kotak-kotak haitam putih. Barcode seperti ini kebanyakan merupakan kode gabungan antara huruf dan angka. Ada juga yang berbentuk garis-garis hitam putih .Dalam barcode terdapat garis-garis yang melambangkan angka-angka dibawahnya, biasanya sebanyak 12 digit angka. angka nagka itu tersusun secara urut  menunjukan di negara mana barang dibuat, dari perusahaan mana barang itu dibuat atau di anak perusahaan mana, jenis produk dan variasinya, lalu verivikasi kode yang telah terpindai dengan benar. Namun dalam scenner code , barcode benrfungsi si sebagai UPC (universal price code), sebagai  kode packaging (ITF), kode pernerbitan buku (ISBN/ISBN), kode obat-obatan (HBC).

Nah.......... dalam hal ini. Komputer akan menerima informasi dari scanner, lalu secara otomatis akan memenej data yang di tafsirkan dari kode-kode tersebut.  model sistem komputer seperti ini di merupakan salah satu bentuk dari penerapan konkrit sistem informasi menejemen. Yaitu yang berbentuk SCM (supply chain menejement), CIBS berbentuk SCM ini sangat bermanfaat bagi pihak menejemen dimana data yang disajikan mengenai suplai barang, mulai dari pemasok, produsen,pengecer, hingga sampai ke tangan konsumen.

Sebenarnya ada banyak bentuk penerpan konkrit CBIS ini, di antaranya adalah Enterprise resources planing (EPS),  supply chain menejement (SCM), transaction procesing system (TPS), office automation sysytem (OAS), knowledge work System (KWS), dan lain-lain.

Jadi barcode merupakan produk yang dipakai untuk menyimpan informasi,  untuk memenej suatu kegiatan yang berbentuk skala besar, agar informasi itu tersimpan dengan baik sehingga data yang masuk setelah pemindaian barang oleh scanner ke dalam komputer tidak berserakan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline