Lihat ke Halaman Asli

Berkunjung ke Masjid Muhammad Cheng Ho di Jember

Diperbarui: 12 Maret 2016   08:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Teman saya di depan Masjid Cheng Ho"][/caption]

Beberapa hari yang lalu saya mengantarkan teman saya untuk mereparasi komputernya. Kemudian kami berinisiatif untuk mencari lokasi masjid muhammad chengho yang ahir-ahir ini sedang booming kerena dijadikan objek foto-foto oleh sebagian orang  pecinta selfie.

Awalanya kami sempat kebingungan. Bahkan kami sampai tersesat di perumahan dan hampir tidak tau arah jalan pulang. Kemuddian kami menemukan menara masjid Cheng ho , lalu kami berusaha menemukan jalan masuknya. ...........Alangakah mengesalkanya ternyata , letak masjid Cheng Ho ternyata tepat di belakang Carefour di Jalan Majapahit, tepat dipinggir jalan, agak ke dalam sedikit . Berjarak sekitar 1 km dari kampus IAIN Jember. Atau anda bisa mengetahuinya melalui belakang kantor Kelurahan Sempusari Kecamatan Kaliwates yang berada di Jalan Hayam Wuruk.

Awalnya kami hanya berniat singgah sebentar sambil menunggu waktu dzuhur untuk sholat. Kemudian kami sempat bertanya-tanya soal masjid chengho.

Masjid Cheng Ho  di jember ini adalah masjid yang baru didirikan pada 13 september 2015. Masjid ini bukan lah masjid sejarah peninggalan kaisar Cheng Ho. Masjid ini didirikan oleh Yayasan Persatuan Muslim Tionghoa yang ada di Jember. Tanah yang digunakan untuk mendirikan masjid ini adalah tanah hibah dari Pemerintah kabupaten Jember. Namun penyedian dana pembangunan masjid ini bukan hanya dari muslim tionghoa saja, melainkan masyarakat tionghoa lain pun yang beragama kristen ataupun budha turut memberikan sumbangan untuk pembangunan masjid ini.  Pembangunan masjid ini sama sekali tidak ada bantuan dari pemerintah kota, murni swadaya  dari Yayasan Muslim Tionghoa seluruh Indonesia yang ada di Jember .

Gaya arsitektur masjid ini mengikuti arsitektur klenteng khas Tiongkok. Dengan menara yang mirip dengan pagoda disampingnya , benar-benar menambah susana tionghoa pada masjid ini. Menara ini berjumlah 5 lantai yang melambangakan kewajiban umat islam untuk sholat 5 waktu. Masjid ini berukuran luas 9x11 meter. angka ini bukanya tidak ada filosofinya, angka 9 melambangkan sembilan wali sedangkan 11 melambangkan ukuran luas daratan cina.  Ada 8 masjid Muhammad Cheng ho diseluruh indonesia dan masjid ini adalah masjid yang ke 8 yang baru dibangun di Jember. Perancang bangun masjid ini juga seorang muslim tionghoa .

Kenapa dinamai dengan masjid Muhammad Cheng Ho? ..... seperti yang sudah banyak diketahui orang. laksamana chengho adalah peminpin armada laut dari  Tiongkok yang pernah datang ke indonesia. laksamana Cheng Ho memeng dikenal banyak melakukan perjalanan ke seliruh dunia dengan armada lautnya. Cheng Ho adalah seorang  laksamana muslim. Cheng Ho pernah datang  7 kali ke indonesia. Menurut narasumber kami yang bercerita saat itu, ada hubungan darah antara wali-wali dengan laksamana Cheng ho. Itulah mengapa sekarang banyak  masyarakat Tionghoa di Indonesia yang bergama muslim.

Kepada kami, narasumber bercerita. suatu ketika  laksamana Cheng Ho datang ke Sumenep Madura membawa seorang putri dari Tiongkok, kemudian menikah dengan pangeran Sumenep dan sekarang banyak keturunan muslim tionghoa di Sumenep dan sekarang banyak yang berpindah ke Jember.

Saya sempat bertanya , apa bedanya orang Cina dan orang Tionghoa ?. Dua sebutan itu memang sebutan untuk orang keturunan Cina di indonesia mamun perbedaanya adalah jika kita menyebut “orang Cina” maka itu adalah istilah yang kasar , seperti ngoko dalam bahasa jawa. Namun  sebutan “orang Tionghoa”  adalah istilah yang lebih sopan, seperti kromo dalam bahasa jawa. Jadi jika kita bertemu dengan orang Tionghoa,  jangan sebut mereka dengan sebutan orang Cina karena itu terkesan kasar dan tidak sopan.

Kami diberitahu bahwa pertengahan maret 2016 ini,  masjid ini akan diresmikan dan dihadiri langsung oleh Bupati  Jember yang baru saja dilantik.

Walaupaun belum sempurna dan masih dalam proses pembangunan. Masjid ni sudah banyak dikunjungi orang, namun kunjungannya tidak terlalu ramai. Masjid ini pun sudah banyak di ekspos. Padahal kira-kira proses pembangunanya masih berjalan 60 persen dan bau berdiri 5 bulan.  

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline