#7 Tetangga
Perumahan tempat tinggal keluarga Ceria adalah perumahan lama kelas menengah. Kehidupan pertetanggaannya dapat dikatakan cukup baik. Meskipun tidak akrab dengan semua tetangganya, keluarga Ceria mengenal baik beberapa keluarga lainnya di lingkungan itu.
Seperti keluarga Satria yang si kembar anak mereka adalah sahabat sepermainan Jomblo, lalu ada juga keluarga Lestari pemilik toserba langganan Mama dan keluarga dokter Sudarsa, dokter yang telah lama menjadi dokter keluarga bagi keluarga Ceria.
Mereka semua tinggal di perumahan yang sama tapi bukan di dalam blok yang sama. Jadi bukan tetangga dekat namun akrab. Lucunya, untuk tetangga samping dan depan rumah keluarga Ceria malah tidak mengenal baik.
Karena dulunya di samping rumah keluarga Ceria tinggal keluarga Marabessy dan mereka saling mengenal baik satu dengan lainnya. Tapi semenjak keluarga Marabessy pindah, kira-kira 3 bulan lalu, rumah itu ditempati oleh keluarga lain yang sampai kini sosoknya masih agak misterius, khususnya bagi Jomblo.
Seperti kebanyakan orang di negeri ini, Jomblo punya kebiasaan nyaris saban hari mengunjungi jejaring sosial facebook. Dia aktif mengomentari status beberapa teman walaupun statusnya sendiri tidak setiap hari diperbaruinya.
Karena baginya lebih baik tidak membuat status baru daripada memaksa diri membuat status yang tidak ada gunanya atau hanya menyampah saja. Atau lebih parah: membuat pembacanya sakit hati. Tapi tidak semua orang punya sikap seperti itu. Beberapa orang bahkan sangat senang membuat status hingga sampai taraf overdosis.
Dalam sehari mereka bisa membuat 5 atau 10 kali status baru yang, apa boleh buat, kebanyakan justru asbun, atau tepatnya asbitus. Entah apa alasannya, ada orang-orang yang menganggap penting mengumumkan ke dunia, melalui status di jejaring sosial, bahwa saat itu mereka sedang makan/mandi/belanja/bengong.
Tapi belum pernah Jomblo temukan orang yang nekat mengumumkan dia sedang beol/boker/ngebom/BAB di kamar mandi! Eh, tunggu dulu, atau jangan-jangan sudah ada hanya Jomblo tidak tahu akibat kurang gaul? Jijay!
EGP, gitu looh! Ente mau makan kek, mau mandi kek, apa urusannya dengan dunia? Mark Zuckerberg pasti tidak memaksudkan ciptaannya dipakai untuk hal-hal yang tak substansial seperti itu. Tapi okelah, ini dunia maya, bung! Dunia di mana prinsip-prinsip demokrasi dan kesetaraan dijunjung tinggi.
Setiap orang bebas-bebas saja berekspresi asal tidak menganggu orang lain dan melanggar hukum. Status-status menyampah macam itu, dalam batas-batas tertentu, masih bisa diterima atau diabaikan (bila mau).