Lihat ke Halaman Asli

Chuang Bali

Orang Biasa yang Bercita-cita Luar Biasa

Kopi untuk Tubuh yang Segar, Ampas Kopi untuk Wajah yang Berbinar

Diperbarui: 13 September 2022   18:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beauty. Sumber ilustrasi: Unsplash

Saya adalah peminum kopi hitam tanpa gula dan dari biji kopi asli yang hanya diging sesaat sebelum diseduh. Memang ribet, juga lebih mahal daripada peminum kopi sekte sasetan atau kopi bubuk siap seduh produksi pabrik. Tetapi apa yang persiapannya lebih ribet dan tidak instan biasanya berujung pada hasil yang lebih berkualitas, demikian juga dengan aliran minum kopi gaya ribet ini: citarasa kopi yang diseduh menjadi lebih nikmat karena keharuman aroma-nya masih awet dibandingkan kopi bubuk siap seduh.

Selain soal citarasa yang lebih nendang, keuntungan lain dari gaya minum kopi aliran suka ribet ini adalah saya jadi mendapatkan bonus berupa ampas kopi yang manfaatnya ganda: bisa dikumpulkan sebagai pupuk penyubur tanaman, dan bisa juga dipakai untuk membersihkan wajah dengan cara dimanfaatkan sebagai masker sekaligus scrub.

Saya biasa membersihkan wajah setiap sekitar 2 atau 3 hari sekali. Bila bukan saatnya membersihkan wajah, ampas kopi itu saya kumpulkan di tempat khusus untuk dipakai sebagai pupuk penyubur tanaman. Polanya selalu sama setiap kalinya.

Pertama, bangun pagi kuterus mandi. Eh, maaf. Bangun pagi kuterus pergi ke dapur, Tidak lupa merebus air. Setelah itu kugiling kopi....Hihihi....

Ok, serius.

Begini: Setiap pagi setelah mendusin dari tidur, saya biasa menyiapkan sarapan berupa secangkir kopi dan 3 lapis roti tawar gandum yang diberi selai atau gula aren yang telah diparut. Saya menyeduh kopi dengan berganti-ganti metode dan alat, tapi paling sering menggunakan vietnam drip. Kopi digiing dari biji kopi yang sudah disangrai, dengan ukuran gilingan yang sesuai, setelah itu baru diseduh dengan air panas dan alat seduh yang telah dipiih. Selesai sarapan, ampas kopi saya tampung di mangkuk plastik kecil dan diberi perasan jeruk nipis, atau kadang-kadang lendir dari lidah buaya. Ramuan itu diaduk-aduk biar rata. Setelah itu, saya pergi ke kamar mandi untuk ritual membersihkan diri dan BAB rutin. Sambil jongkok BAB (konon, BAB yang sehat itu dengan memakai jamban jongkok), saya pakai adonan tersebut sebagai masker sekaligus scrub wajah dengan cara dibalurkan ke wajah sambil digosok-gosokkan agar bubuk kopi yang kasar atau halus itu mengikis dan melunturkan kotoran serta sel-sel kulit yang mati. Lalu sambil tetap BAB, saya sekaligus menunggu agar masker ampas kopi campur perasan jeruk nipis itu punya waktu untuk melaksakan tugasnya membuat wajah saya jadi bersih berkliau dan bercahaya.

Setelah sekitar 30 menit, saya bilas wajah dan mulai mandi. Selesai mandi, wajah bercahaya dan harum wangi kopi, kulit wajah terasa lembut dan sejuk lembab karena ampas kopi kelihatannya masih mengandung minyak kopi. Menyenangkan sekaligus membuat rileks. Tubuh segar oleh siraman air pada pagi hari serta nutrisi yang terkandung dalam kopi yang diminum. Tubuh sehat, wajah bersih. Dua hasil perawatan diri dalam sekali langkah dengan cara yang menyenangkan.

Silakan dicoba.

Chuang 130922

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline