Lihat ke Halaman Asli

Chuang Bali

Orang Biasa yang Bercita-cita Luar Biasa

Jomblo: Bukan (Kisah) Cinta Biasa #2

Diperbarui: 25 Juli 2022   22:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

#2 Papa

Pagi hari. Rumah Keluarga Ceria mulai tersiram sinar keemasan mentari. Di kebun depan, di pucuk pohon Cemara burung Kutilang bernyanyi. Mungkin timbul pertanyaan: mengapa harus burung Kutilang? Mengapa bukan burung Hantu atau burung Perkutut? Karena, memang begitulah bunyi lirik lagunya (hehehe...).

Jomblo  bangun dengan agak ogah-ogahan. Ini baru jam 6 lewat 55 menit, masih belum pukul 7. Rasanya tidak rela memutus mimpi indah semalam yang belum benar-benar tamat. Bayangkan saja, mimpi bisa terbang seperti Superman dan jadi pahlawan yang dielu-elu seluruh dunia. Coba deh, kapan lagi ada kesempatan seperti itu, meski hanya mimpi?

Tapi apa pun, alam telah memanggil, mentari sudah bergegas, dan Papa pasti akan mendobrak kamar sampai jebol jika Jomblo masih saja tak menampakkan batang hidungnya. Yah, Papa memang paling benci dengan orang yang suka bermalasan-malasan. Bagi beliau, orang harus bekerja keras dan berguna, baru hidup itu ada artinya. 

Tak ada yang disebut dengan kerja cerdas. Menurut beliau itu hanyalah alasan yang dibuat si pemalas untuk membenarkan kemalasannya. Kerja keras harus benar-benar dalam arti banting tulang, kalau perlu sampai berdarah-darah. Serem, kan? Sebenarnya Jomblo kurang setuju dengan pendapat itu, tapi daripada ribut dengan orangtua sendiri, mendingan Jomblo mengalah saja deh. Lagipula, bangun pagi itu banyak manfaatnya lho. Tidak percaya? Tanyalah kepada rumput yang bergoyang (hehehe....)

Jadi, dengan mengerahkan segenap kekuatan kemauan, Jomblo menyeret tubuhnya turun dari kasur dan dekapan selimut yang hangat. Dengan gontai seperti langkah Zombie baru lahir, dia melangkah keluar dari kamar, melewati kamar adik perempuannya yang di pintu depannya terpasang stiker pengumuman:

ORANG GALAK ATAU JELEK

DILARANG MASUK!!!

Jomblo menengok sebentar ke dalam kamar adiknya yang pintunya setengah terbuka. Kamar yang rapi dan harum, di dinding ada beberapa poster boyband Korea pujaan ABG. Jomblo jadi nyengir sendiri teringat kamarnya yang tak pernah bisa serapi itu. Dia lalu melewati kamar Papa dan Mama. Rupanya May-may dan Papa+Mama sudah bangun. Dari lantai bawah terdengar sayup-sayup suara sepatah dua percakapan dan dentingan perkakas dapur yang sedang digunakan. Hm...Mama bikin sarapan apa ya hari ini? Semoga Pai Apel lagi seperti kemarin. Soalnya, makyus!      

Sehabis melakukan ritual pagi yang biasa dari sejak dia bisa BAB dan mandi sendiri, Jomblo turun ke lantai bawah. Di bagian tengah dapur yang sekaligus ruang makan ada seperangkat meja makan. Dan di sana sudah terbentuk formasi khas keluarga Ceria: Papa duduk di kursi kesayangannya sambil membaca koran dan sesekali meneguk kopinya, May-May duduk di seberangnya sambil menyelam minum air, eh, maksudnya: sambil melahap sarapannya sekaligus mengirim SMS ke entah siapa pula. Dan Mama? Yah, Mama asyik sendiri mempersiapkan lauk pauk dan segala macam ikutannya untuk makan siang nanti. Biasa, Mama memang ingin praktis saja langsung menyelesaikan satu pekerjaan sekaligus sehingga ketika waktunya makan siang segalanya sudah tersedia. Tinggal dipanaskan dengan oven jika mau.  

Baru saja Jomblo mendaratkan pantat gepengnya di kursi samping Papa, sudah terdengar suara gerutuan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline