Lihat ke Halaman Asli

Chuang Bali

Orang Biasa yang Bercita-cita Luar Biasa

Jomblo: Bukan (Kisah) Cinta Biasa #1

Diperbarui: 25 Juli 2022   20:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

#1 Perkenalan

Hai!

Namaku Ceria, Jomblo Ceria. Jomblo jelas bukan nama sebenarnya (hehehe...), tapi Ceria adalah nama keluargaku yang kudapat dari Papa dan Papa mendapatnya dari Kakek dan Kakek mendapatnya dari Papanya dan kemudian..ah, sudahlah! Bisa melebihi 100x panjang Sabang sampai Merauke jika diceritakan.

Aku seorang pemuda harapan bangsa (hihihi..) yang baru saja beranjak memasuki masa dewasa. Istilah kerennya barangkali adalah: "masa dewasa muda". Kalau ada dewasa muda pasti ada dewasa tua, ya kan? Nah, dewasa tua itulah golongan orang-orang yang sudah pantas dipanggil Om atau Bapak, sedangkan untuk aku..awas! Jangan pernah ada yang memanggilku Bapak.apalagi Om. Memangnya aku cowok apaan?

Selepas SMA aku langsung mengambil kursus singkat bidang komputer grafis. Bagiku, kuliah itu tidak wajib, dan seringkali motivasi teman-temanku kuliah hanyalah sekadar "mengisi waktu", atau "ikut-ikutan teman", atau "gengsi dong kalau tidak kuliah". Selepas kursus aku bekerja sebagai seorang disainer grafis tenaga lepas atau istilah bule-nya: freelance. Pekerjaanku kebanyakan berkaitan dengan perancangan iklan dan logo, tapi sekali-kali aku juga menerima pesanan pembuatan website. Pekerjaan sampinganku sebagai sukarelawan yang mengajarkan meditasi di sebuah pusat meditasi.  Di rumah aku punya seorang adik perempuan, sepasang orangtua yang wajib kupanggil "papa" dan "mama" karena kalau tidak begitu aku bisa terancam dikeluarkan dari daftar ahli waris , dan seekor anjing tukang makan tapi anehnya malah terlihat terlalu kurus untuk seekor monster pengisap makanan yang tak pernah tahan melihat sepotong sosis. Namanya? Tebak deh: apa julukan yang kita berikan buat tukang makan seperti itu? Apa? Betul! Gemboel (dengan "oe" ya, bukan "u". Awas, jangan sampai salah tulis kalau tidak mau digigit si pemilik nama )

Dan di halaman-halaman berikut kalian dapat membaca kisahku yang ditulis oleh temanku si narsis Chuang.  Sejak pertama kali kenal, si narsis Chuang yang bangga mengaku sebagai sastrawan gaul, sudah menuntut diberi ijin menuliskan kisahku. Menurutnya, kisah hidupku bisa memberi inspirasi bagi banyak orang, Akan amat berdosa jika tidak membagikannya melalui karya tulis. Awalnya aku menolak. Bukan apa-apa. Hanya, takut jadi terkenal dan lantas berubah menjadi selebritas yang diburu-buru infotainment, hehehe...Bisa kacau hidupku. Tapi akhirnya aku setuju juga. Soalnya si narsis Chuang jadi makin melodramatis setiap kali ditolak hingga hatiku jadi tak tega...oh, tak tega, kasihan, hiks!

BTW, seperti judulnya, ini bukanlah kisah cinta biasa.

Penasaran?

Silakan lanjut.

(bersambung ke #2)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline