Lihat ke Halaman Asli

Chaerul Sabara

TERVERIFIKASI

Pegawai Negeri Sipil

Newcastle United Akan jadi Ancaman Serius di Premier League

Diperbarui: 17 Agustus 2024   13:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: Reuters (https://www.givemesport.com/20-football-clubs-with-highest-net-spend-in-last-5-seasons/)

Bagi penggemar sepakbola Premier League Inggris, nama Newcastle United pasti sudah tidak asing lagi. Meskipun tidak setenar klub-klub the big six seperti Liverpool, duo Manchester, Arsenal, Chelsea dan Tottenham Hotspur.

Newcastle juga tercatat sebagai klub yang pernah menjuarai Liga Primer Inggris, sebanyak empat kali, tetapi prestasi itu mereka torehkan terakhir kali hampir satu abad yang lalu (1926-1927). Prestasi terbaik tim berjuluk The Magpies yang bermarkas di St James Park ini di era modern adalah runner-up Liga Primer 1995-1996, dan 1996-1997.

Newcastle United yang telah berkiprah dalam 98 musim di divisi Satu Liga Inggris ini, pernah menelurkan banyak pemain yang menjadi legenda di Inggris dan juga dunia. Kevin Keegan, Alan Shearer, Paul Gascoigne, Andy Cole, Peter Beardsley, Shay Given, Nicky Butt dan termasuk mantan pelatih timnas Indonesia, Peter White adalah pemain-pemain yang pernah besar bersama the Magpies.

Setelah adanya pengambilalihan kepemilikan klub dari Mike Ashley yang selama 14 tahun memiliki saham terbesar klub ke konsorsium baru pada 7 Oktober 2021, dengan harga yang dilaporkan sebesar £ 305 juta. Harapan publik di Newcastle upon Tyne untuk melihat klub kesayangan mereka bersinar di Liga Inggris mulai bersemi.

Konsorsium baru tersebut terdiri dari Dana Investasi Publik Arab Saudi , RB Sports & Media, dan PCP Capital Partners, yang ditengarai memiliki kekuatan finansial tak terbatas untuk mendatangkan pemain-pemain top ke Newcastle.

Mengikuti jalan Manchester City yang baru saja bisa mendominasi liga Inggris usai kepemilikan sepenuhnya dipegang oleh pengusaha kaya raya asal Uni Emirat Arab, Sheikh Mansour pada tahun 2009.

Berangkat dari penjualan klub oleh Mike Ashley yang sepertinya ia lakukan selalu di saat klub sedang terpuruk, tahun 2009 Newcastle United degradasi ke Divisi Satu, dan Mike Ashley selalu pemilik menawarkan klub untuk dijual, namun akhirnya batal dan Newcastle kembali promosi ke Divisi Utama.

Demikian pula ketika Newcastl kembali mengalami degradasi ke Divisi Championship. Meski setahun berikutnya mereka kembali promosi, tetapi Mike Ashley kembali berencana melego klubnya di musim 2017, namun kembali urung dilaksanakan.

Nah, penjualan putus asa karena keterpurukan Newcastle yang tak pernah menang dalam 14 laga pertama mereka dan menempatkan Newcastle yang saat itu dilatih Steve Bruce di zona merah degradasi. Tidak seperti rencana penjualan yang lalu, kali ini pengambilalihan berjalan sukses.

Langkah pertama manajemen baru Newcastle adalah penggantian pelatih, dan Steve Bruce harus hengkang dan Eddie Howe ditunjuk sebagai pengganti Bruce pada 8 November. 2020.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline