Lihat ke Halaman Asli

Chaerul Sabara

TERVERIFIKASI

Pegawai Negeri Sipil

Bulan PRB ke XI 2023 di Kota Kendari, Membangun dan Berkolaborasi Pengurangan Risiko Bencana

Diperbarui: 12 Oktober 2023   09:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: Apel siaga bencana bulan PRB 2023 (dok. pribadi: Sultranesia.com) 

Sulawesi Tenggara terpilih sebagai tuan rumah pusat pelaksanaan bulan PRB XI tahun 2023, yang dilaksanakan pada 10-15 Oktober 2023, ada sekitar 15 kegiatan yang akan dilaksanakan pada bulan pengurangan risiko bencana (PRB) ini yang kegiatannya tersebar pada sejumlah titik di Kota Kendari.

Pelaksanaan bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) merupakan forum konsolidasi semua stakeholder kebencanaan di semua level pentahelix guna menghadapi risiko bencana, dalam forum PRB ini, kesadaran pengurangan risiko bencana digelorakan.

Dalam event bulan PRB ini, sebagaimana amanah dari Kepala BNPB RI adalah ajang membangun dan berkolaborasi antar semua unsur pentahelix. Baik pemerintah, dunia usaha, media massa, akademisi dan masyarakat atau komunitas dalam rangka membangun kesadaran masyarakat terhadap pengurangan risiko bencana.

Sebagai kawasan yang secara geografis merupakan negara kepulauan, Indonesia yang terletak pada pertemuan tiga lempeng tektonik dunia, yaitu lempeng Eurasia, lempeng Indo-Australia, dan lempeng Pasifik. Kondisi ini menyebabkan Indonesia rentan akan bencana tektonik yaitu gempa bumi dan tsunami.

Selain itu, Indonesia juga berada di zona Ring of Fire, Sirkum Pasifik yang merupakan sabuk seismik tempat bertemunya banyak lempeng tektonik. Sirkum pasifik membentuk sekitar 75 persen gunung berapi di dunia. Di sirkum Pasifik ini terdapat sekitar 452 gunung berapi dimana 127 diantaranya berada di wilayah Indonesia.

Dilansir dari National Geographic, 90 persen gempa bumi di dunia berasal dari Sirkum Pasifik. Selain itu pula Indonesia juga dilalui oleh sabuk Alpide yang merupakan wilayah kedua paling rawan gempa bumi di dunia. Sehingga, wilayah Indonesia rawan dilanda bencana gempa bumi, gunung meletus, dan juga bencana alam lainnya akibat aktivitas vulkanis. (Kompas.com).

Selain kerawanan akan bencana yang diakibatkan oleh aktivitas vulkanis. Indonesia yang berada di wilayah tropis yaitu wilayah yang dilewati oleh garis khatulistiwa, hal ini membuat wilayah Indonesia rentan dilanda bencana badai angin topan, dan juga siklon tropis.

Disamping itu pula Indonesia rawan terhadap bencana hidrometeorologi. Wilayah Indonesia yang memiliki Iklim tropis, membuat wilayah kita memiliki perubahan cuaca, suhu, dan arah angin yang cukup ekstrem. Dengan curah hujan yang tinggi, sekitar 1.000 hingga 4.000 per tahunnya membuat Indonesia rentan akan banjir dan juga longsor. Tetapi di saat yang lain, saat kemarau wilayah Indonesia rentan akan bencana kekeringan dan kebakaran hutan.

Menurut data World Bank, dari 35 negara yang paling rawan bencana di dunia, Indonesia menempati peringkat ke 12. Dan dari kondisi ini diperkirakan ada sekitar 40 persen populasi yang terancam oleh kerawanan tersebut.

Sehingga dengan demikian, menghadapi risiko-risiko tersebut, ketangguhan dan kesiap-siagaan merupakan hal paling penting untuk diprioritaskan guna mengurangi segala risiko yang dapat ditimbulkan oleh sebuah bencana.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline