Lihat ke Halaman Asli

Chaerul Sabara

TERVERIFIKASI

Pegawai Negeri Sipil

Kekerasan di Sekolah dan Game Online, PR Guru dan Orangtua

Diperbarui: 28 September 2023   22:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: Kekerasan yang terjadi di sekolah. (Sumber gambar via kompas.com)

Sekolah sejatinya merupakan tempat menempuh pendidikan secara formal, tempat belajar yang seharusnya "wajib" memberikan kenyamanan dan keamanan bagi siswa-siswinya. 

Akan tetapi saat ini begitu seringnya kita mendengar, atau melihat berita dan bahkan mungkin mendapati sendiri kasus kekerasan yang terjadi di lingkungan sekolah.

Kasus dan tindak kekerasan terhadap murid di sekolah bukan hanya terjadi di kalangan siswa remaja (SMP/SMA) tetapi juga menimpa anak-anak di tingkat SD. Dan jumlah kasus tindak kekerasan serta tingkat keseriusannya juga cukup memprihatinkan.

Menurut data yang dibagikan oleh Biro Data dan Informasi Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA), terdapat sebanyak 251 anak usia 6-12 yang menjadi korban kekerasan di sekolah pada periode Januari-April 2023.

Dari data tersebut, kekerasan secara fisik menempati daftar paling atas dengan 99 korban, kemudian kekerasan psikis 88 korban, kekerasan seksual 78 korban, penelantaran lima kasus, eksploitasi 1 kasus dan 35 kasus kekerasan lainnya.

Kekerasan dan perundungan di sekolah dapat menimbulkan sejumlah dampak, baik jangka pendek maupun panjang pada para korban, baik pada aspek akademik, kesehatan, mental dan perilaku, masalah interpersonal, maupun psikososial.

Beberapa hari yang lalu di grup WA kelas anak saya sekolah (kelas 2), seorang ibu memposting foto anaknya dengan kondisi pipi dan mata bengkak dan lebam, secara visual terlihat cukup parah. 

Menurut si Ibu, dari pengakuan putrinya bahwa Ia dipukul oleh anak lelaki, kawan kelasnya. Beliau pun meminta dengan tegas kepada pihak guru untuk "memperhatikan" dengan serius aktifitas bermain anak-anak siswa. Dari pihak sekolah (guru) hanya bisa meminta maaf karena tidak mengetahui saat kejadian tersebut terjadi

Menurut putra saya kejadian tersebut betul, anak itu dipukul dan bahkan mata si anak itu pun ditimpuk dengan tanah. Ada apa? Anak kelas dua SD, bisa begitu "kejam" memukul kawannya dan dengan sasaran yang vital pula yakni mata.

Belum lama ini kita juga mendengar salah satu kasus terbaru yang terjadi di Gresik, Jawa Timur. Seorang siswi kelas 2 SD yang mengalami penganiayaan yang diduga dilakukan oleh kakak kelasnya, yang menusuk mata si siswi tersebut dengan tusuk bakso hingga mengalami kebutaan permanen.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline