Nikola Jokic kembali menunjukkan kecemerlangan dalam aksinya di game pertama Final NBA 2023. Aksi yang akan membawanya menuju cincin juara pertamanya di NBA, sekaligus pengobat kegagalannya meraih MVP NBA 2023 yang direbut Joel Embiid.
Denver Nuggets sukses memanfaatkan keuntungan bermain di markas sendiri pada game pertama Final NBA 2023 di Ball Arena. Para penggemar yang telah menunggu 47 tahun untuk sebuah momen bersejarah begitu bersemangat menyambut kemenangan awal ini, begitu juga suasana ruang ganti Nuggets saat para pemain melepaskan kegembiraan setelah kemenangan besar 104-93 atas Miami Heat.
Kombinasi maut pick and roll Nikola Jokic - Jamal Murray tak tertahankan untuk mengobrak-abrik pertahanan Bam Adebayo. Nuggets begitu superior dengan pergerakan passing dan off-ball cantik mereka. Selain Jokic dan Murray, mereka memiliki penembak jitu di mana-mana. Dan mereka memainkan pertahanan yang cukup ketat sehingga tidak mungkin untuk mengimbangi skor mereka.
Nuggets memimpin Final NBA 1-0, dengan Game 2 pada hari Minggu waktu setempat masih di Ball Arena Denver. Itu adalah kemenangan yang riuh dan menyenangkan bagi para penggemar Nuggets yang mendapatkan semua yang mereka inginkan dari game pertama kontes final tersebut.
Nikola Jokic peraih MVP 2021 dan 2022 yang seperti biasa selalu bermain efektif, perlahan tapi pasti menyelesaikan kontes dengan triple-double dengan 27 poin, 14 assist, dan 10 rebound, pemain asal Serbia ini sukses melesatkan 8 Field Goals Made (FGM) atau jumlah tembakan yang menghasilkan angka dari 12 Field Goal Attempts (FGA) atau jumlah percobaan tembakan.
Kecemerlangan Nikola Jokic diimbangi pula oleh Jamal Murray yang menambahkan double double dengan 26 poin dan 10 rebound, dimana Murray melakukan 11 lemparan sukses dari 22 percobaan yang dilakukannya. Sementara itu Aaron Gordon melengkapi dengan mencetak 16 poin dari 7 Field Goal Made dari 10 Field Goal Attempt. Demikian pula dengan Michael Porter dengan double-doublenya 14 poin dan 13 rebound.
Sementara itu Miami Heat yang tampil kurang semangat terutama di kuarter pertama dimana mereka tertinggal cukup jauh 29-20 di akhir kuarter pertama, terlebih di menit-menit terakhir babak pertama yang menjadi bencana bagi Heat. Dimana mereka tidak mencetak poin dalam 3:30 menit.
Haywood Highsmith dkk yang terlambat panas baru memberikan perlawanan terhadap tuan rumah di kuarter terakhir, namun kebangkitan telat Heat yang memenangkan kuarter 4 dengan 30-20 tak mampu mengejar ketinggalan poin mereka yang mencapai 21 poin saat memasuki Kuarter terakhir.
Bam Adebayo menjadi pencetak poin tertinggi bagi Miami dengan 26 poin serta 13 rebound, Adebayo mencatatkan 13 lemparan sukses dari 25 percobaan yang dilakukannya. Gabe Vincent melengkapi torehan Adebayo dengan 19 poin, begitu juga dengan Haywood Highsmith menyumbang 18 poin bagi Miami. Sementara itu, Jimmy Butler yang biasanya ganas dan menjadi MVP saat laga terakhir kontra Celtics terlihat melempem dengan hanya menghasilkan 13 poin, Butler hanya sukses dalam 6 lemparan dari 14 percobaan.
Erik Spoelstra harus menemukan cara untuk meredam pick and roll maut Jokic dan Murray dan tidak membiarkan mereka leluasa mencetak gol dan mendistribusikan bola, jika mereka ingin memiliki peluang di seri ini. Sebagaimana yang pernah dirasakan oleh Minnesota Timberwolves, Phoenix Suns, dan LA Lakers di play off wilayah barat.