Atmosfir menghangat yang cenderung panas di Camp Nou jelang duel El Clasico malam nanti. Aroma persaingan kali ini terasa lebih menggigit bukan saja karena keduanya sedang dalam persaingan ketat di tabel klasemen, akan tetapi karena skandal Barcagate yang memanas hingga membuat Real Madrid sampai-sampai membatalkan sesi makan siang bersama yang biasanya dilakukan sebelum El Clasico.
Laga seru tentu saja bakal tersaji malam nanti di Camp Nou, selain aroma balas dendam dari pasukan Los Blancos yang kalah 1-3 di final Piala Super Spanyol dan dipecundangi 0-1 di Santiago Bernabeu saat keduanya bertemu di leg pertama semifinal Copa Del Rey, laga ini juga penting bagi Blaugrana yang sedang mengejar asa mereka merebut gelar liga Spanyol yang sudah tiga musim berlalu tak pernah lagi singgah di Camp Nou.
Laga ini juga diwarnai dengan anomali yang lucu antara kedua tim, Barcelona yang perkasa di liga namun jeblok di laga Eropa mulai dari kegagalan di Liga Champions hingga harus bermain di laga 'malam jumat' Liga Eropa yang juga menuai kegagalan di babak 16 besar. Sementara itu Real Madrid begitu perkasa di Eropa, lolos ke perempat final Champions dengan kemenangan sempurna atas salah satu raksasa Liga Premier Liverpool, tetapi di LaLiga mereka agak tersendat hingga harus tertinggal jauh 9 poin dari rival abadinya Barca.
Pertahanan kokoh Barcelona yang baru kebobolan 8 gol di LaLiga akan diuji oleh tim dengan produktivitas terbaik di liga Spanyol, Los Blancos sejauh ini telah mencetak 50 gol lebih banyak 3 gol dari Barcelona yang akhir-akhir ini kerap menang dengan skor minim 1-0. Pasukan Xavi Hernandez, yang memiliki keunggulan sembilan poin atas rival mereka ini di puncak klasemen, telah memenangkan 21 dari 25 pertandingan mereka musim ini, dengan hanya sekali kalah dari 16 pertandingan terakhir mereka.
Bagi Barcelona belum semuanya berjalan mulus di musim ini, penampilan domestik mereka yang relatif stabil telah diredam oleh kegagalan dari beberapa penampilan buruk mereka di kompetisi Eropa.
Setelah tak mampu lolos dari babak penyisihan grup Liga Champions untuk kedua kalinya berturut-turut di awal musim, El Barca kemudian tersingkir di babak playoff Liga Eropa oleh Manchester United, memenangkan LaLiga merupakan konsentrasi terbesar mereka saat ini, dan ujiannya ada pada laga El Clasico malam nanti, jika menang langkah Sergio Busquets dkk akan mulus ke tangga juara, tetapi jika kalah mereka harus menata kembali konsentrasi mereka agar tak terkejar oleh Madrid di klasemen.
Sepertinya inti dari permainan Barcelona musim ini ada pada sektor pertahanan dimana gawang Marc Andre ter-Stegen baru kebobolan delapan gol dari 25 laga di liga musim ini, dan ini menjadi catatan rekor pertahanan terbaik di lima liga top Eropa. Kunci dari unit pertahanan Barca terletak pada penampilan brilian dan stabil dari tiga pemain yang menikmati musim terbaik mereka, penjaga gawang Marc Andre ter-Stegen dan bek Ronald Araujo serta Jules Kounde.
Untuk laga malam nanti, kesolidan unit pertahanan Barcelona kembali akan menjadi kunci, dimana Ronald Araujo kembali dipasang sebagai tembok kokoh bagi Vinicius Junior, dibantu oleh Jules Kounde dan siapapun pilihan Xavi di formasi 4-3-3 yang mungkin akan diisi oleh Andreas Christensen dan Alejandro Balde.
Kehilangan Pedri yang belum sepenuhnya pulih dari cedera yang dideritanya akan menjadi persoalan tersendiri bagi Xavi, namun demikian Frankie de Jong, Sergio Busquets dan Gavi juga bukan trio kaleng-kaleng di sektor tengah Barcelona. Xavi Hernandez tentu menginginkan timnya tampil lebih ofensif, memiliki penguasaan bola yang panjang dan menciptakan peluang yang terbuka.
Adapun untuk lini gedor Barca, yang akhir-akhir ini agak melempem Robert Lewandowski tentu masih menjadi andalan Xavi. Ousmane Dembele yang masih belum bisa bermain, demikian juga Ansu Fati yang belum menemukan sentuhan terbaiknya musim ini, menjadikan pilihan Xavi mau tidak mau menurunkan Raphinha dan Ferran Torres menemani Lewandowski. Raphinha sendiri cukup apik sejauh ini dalam penampilannya bersama Barcelona, catatan tersendiri ada pada Ferran Torres yang sepertinya belum bisa memenuhi ekspektasi pelatih dan penggemar.