Lihat ke Halaman Asli

Chaerul Sabara

TERVERIFIKASI

Pegawai Negeri Sipil

Puisi Akrostik: Tragedi Kanjuruhan

Diperbarui: 3 Oktober 2022   20:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: kompas.com/Suci Rahayu 

Tangisan di malam kelabu
Rembulan pun bermuram durja
Asap pekat telah menelan jiwa
Gemetar pada ruang kekalutan
Entah dimana jalan keluar
Di tempat bergema pekik amarah
Inilah wajah negeri yang mengentengkan nyawa

Kanjuruhan meratapi perih
Airmata diperas dari mata yang buta
Nafas dicabut dari kerongkongan yang tercekat
Jantung dipaksa berhenti oleh kaki-kaki kalap
Udara terlalu sesak untuk dihirup
Raungan dan rintihan ada dimana-mana
Umpatan dan makian lontar terlontar
Harga sekeping nyawa telah digadaikan
Akankah ada tanggungjawab dari kewajiban yang didustakan
Negeri ini berduka atas kemeriahan sepakbola yang telah menjadi malaikat maut




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline